TIMES MALANG, MALANG – Aremania melakukan pendataan korban meninggal maupun luka akibat tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Pendataan tersebut, dilakukan Aremania untuk memastikan bahwa data korban yang telah disampaikan pihak pemerintah maupun kepolisian benar adanya.
Salah satu Aremania, Dadang Indarto mengatakan, pihaknya akan melakukan pengumpulan data konkrit korban tragedi Kanjuruhan Malang. Data yang dikumpulkan, mulai dari nama korban, alamat dan keluarganya.
"Kami mengumpulkan data-data konkrit korban tragedi Kanjuruhan. Nanti, hasilnya akan kita bandingkan dengan data pemerintah. Apakah beda atau sama," ujar Dadang, Rabu (5/10/2022).
Dalam pelaksanaannya, lanjut Dadang, untuk pengumpulan data akan bekerjasama dengan Aremania yang berasal di sejumlah daerah juga. Sebab, sebagian korban ada yang berasal dari luar wilayah Malang Raya.
"Jadi teman-teman dari Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Blitar, Madiun dan Magetan itu akan bekerjasama dengan kami mengumpulkan data," katanya.
Sementara, Aremania lain, yakni Ambon Fanda menyebutkan bahwa pendataan itu nanti akan berkolaborasi dengan tim-tim independen diluar instansi pemerintah.
"Jadi kita kolaborasi dengan mereka ataupun kita melakukan gerilya ke desa-desa yang warganya meninggal disaat kejadian," tuturnya.
Ia memastikan bahwa pendataan sudah mulai berlangsung dan diupayakan bisa segera rampung. Sehingga, data yang konkrit bisa diketahui secara jelas.
"Harus secepatnya, karena ini gak bisa dibiarkan berlarut-larut. Walau gak kesusu-susu (keburu-buru) banget," tandasnya.
Sebagai informasi, untuk saat ini jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan Malang dari data kepolisian dan pemerintah dipastikan bertambah.
Yang sebelumnya ada 125 korban meninggal dunia. Kini dipastikan bertambah menjadi 131 korban meninggal dunia. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |