TIMES MALANG, LUMAJANG – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi beruntun pada Rabu (19/11/2025). Tercatat tiga kali letusan terjadi sejak dini hari dengan tinggi kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa erupsi pertama berlangsung pada pukul 04.10 WIB. Kolom abu membumbung setinggi 500 meter di atas puncak, atau berada pada ketinggian sekitar 4.176 mdpl.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya,” ujarnya dalam laporan tertulis, melansir ANTARA.
Letusan tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Erupsi Kedua dan Ketiga Gunung Semeru
Tidak lama berselang, pukul 05.09 WIB, Semeru kembali meletus. Kali ini kolom abu meningkat hingga 600 meter di atas puncak, dengan warna putih hingga kelabu dan intensitas tebal mengarah ke tenggara. Rekaman seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 150 detik.
Erupsi ketiga terjadi sekitar satu jam kemudian, tepatnya pukul 06.05 WIB, dengan kolom abu kembali mencapai 600 meter. Tinggi letusan itu memperlihatkan aktivitas vulkanik berada pada level yang perlu diwaspadai. Arah sebaran abu bergerak ke tenggara dan selatan, dengan amplitudo seismograf maksimum 22 mm selama 137 detik.
Status Masih Waspada, PVMBG Keluarkan Rekomendasi
Gunung Semeru hingga kini masih berstatus Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menegaskan sejumlah rekomendasi keselamatan bagi warga sekitar.
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak, yang merupakan jalur prioritas bahaya awan panas dan guguran.
Di luar zona tersebut, aktivitas warga tetap dibatasi. PVMBG meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi luncuran awan panas dan aliran lahar dapat meluas hingga 13 kilometer dari puncak.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah karena rawan lontaran batu pijar,” ujar Mukdas.
Selain aktivitas langsung di kawah, masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, serta lahar hujan yang dapat terjadi di sungai-sungai berhulu di puncak Semeru. Daerah rawan meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungainya. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |