TIMES MALANG, MALANG – Pengadaan lahan parkir yang rencananya di bangun di kawasan Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Heritage Kota Malang gagal terlaksana.

Pasalnya, lahan yang akan di beli, yakni bangunan No 50 tersebut tak jadi dilanjutkan, karena ada kekurangan prosedur hingga administrasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra membenarkan gagalnya pengadaan lahan parkir di bangunan Jalan Basuki Rahmat No 50 tersebut.

"Pembelian atau pengadaan lahan parkir di Kayutangan No 50 tidak jadi, karena yang utama adalah adanya kekurangan prosedur," ujar Widjaja, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, gagalnya pengadaan lahan parkir tersebut sebagai tindaklanjut rekomendasi dari tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK. Mereka meminta pihak Inspektorat Pemkot Malang untuk mereview ulang soal pengadaan lahan parkir tersebut.

"Reviewnya diantaranya tentang prosesnya hingga kelengkapan administrasinya," katanya.

Ia menyebut bahwa review dari Inspektorat Pemkot Malang telah rampung beberapa hari yang lalu. Hasilnya, menyatakan bahwa pengadaan lahan parkir harus dibatalkan sementara waktu.

"Intinya prosedur harus diperbaiki lagi. Seperti penetapan lokasi, misal harus dicabut lagi atau harus diperbaiki, terus proses pemilihan lokasi itu sendiri dalam proses pembelian dan pembebasannya," ungkapnya.

"Intinya ada yang perlu diperbaiki masalah prosedur dan administrasi," sambungnya.

Widjaja menegaskan, pihaknya telah bergerak untuk menindaklanjuti review Inspektorat Pemkot Malang. Salah satunya melakukan kajian ulang terkait urgensi pengadaan lahan parkir di kawasan Kayutangan Heritage.

Bisa jadi lahannya masih tetap seperti rencana awal atau bahkan lahannya akan berpindah lokasi. Hal ini sesuai dengan kajian lanjutan nanti.

"Lahannya bagaimana, terserah nanti. Apa masih tetap disitu atau tidak, lihat nanti. Bisa tetap dan bisa pindah. Tergantung hasil analisis kajian," ucapnya.

Sebenarnya, lanjut Widjaja, lahan parkir ini cukup diperlukan untuk menata kawasan Kayutangan Heritage. Terlebih, saat ini para pengendara di uji coba satu arah mau tidak mau harus menggunakan bagus jalan sebagai area parkir di Kayutangan.

"Lahan parkir ini cukup penting di Kayutangan. Kita pahami bahwa lahan parkir yang dimiliki Pemkot sangat terbatas. Selama ini, kita menggunakan on street parking atau parkir badan jalan. Sebenarnya itu kurang bagus, karena mempengaruhi kemacetan," tandasnya.

Perlu diketahui, proses pengadaan lahan parkir di bangunan No 50 tersebut telah digagas sejak November 2022 lalu. Pengadaan ini sempat menjadi polemik usai pemilik bangunan bertemu dengan Pemkot Malang.

Lahan yang rencananya dibeli oleh Pemkot Malang senilai Rp26,7 miliar tersebut kini harus gagal akibat masih ada kekurangan prosedur. (*)