TIMES MALANG, MALANG – Alih-alih menekan pengeluaran, banyak orang malah meningkatkan pengeluarannya ketika bulan puasa. Salah satu penyebabnya adalah alokasi biaya untuk agenda bukber hingga baju baru ataupun pernak-pernik menjelang lebaran.
Iqbal Ramadhani Fuadiputra, dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan, hal-hal itulah yang meningkatkan pengeluaran bulanan seseorang atau keluarga.
“Untuk meminimalisir hal tersebut, teman-teman bisa melihat pola konsumsi diri di bulan Ramadan. Lakukan secukupnya dan tidak terlalu berlebihan serta jangan sampai mubazir,” ucapnya.
Menurutnya, salah satu tips dan trik yang bisa dilakukan agar dapat mengatur keuangan saat bulan Ramadhan adalah dengan menyiapkan dana silaturahmi dari biaya bulan-bulan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk merespon ketika menerima ajakan berbuka puasa.
Tips lainnya yakni memilah buka bersama mana saja yang harus dihadiri untuk silatruahmi. Kemudian yang terpenting adalah membelanjakan dana untuk kebutuhan puasa dna lebaran, dan mengesampingkan keinginan-keinginan yang tidak perlu.
Iqbal menegaskan, mengikuti berbagai agenda buka bersama (bukber) boleh-boleh saja saat bulan puasa karena itu merupakan bentuk nilai sillaturahmi sesama umat muslim.
“Meski begitu, harus tetap disesuaikan dengan kemampuan finansial yang kita miliki. Jangan sampai agenda bukber malah membuat kita kelabakan dalam hal keuangan,” katanya.
Alternatif solusi lain yang ia tawarkan yakni mengubah agenda buka bersama menjadi agenda lain. Inti dari pertemuan adalah silaturahmi, maka agenda bukber bisa diganti dengan safari masjid atau qiyamul lail bersama.
Menurutnya, hal ini tetap mengikat silaturahmi namun tidak menghilangkan hal-hal yang essential dalam proses beribadah di bulan Ramadhan.
Terkait usaha dadakan yang sering muncul saat Ramadan, Iqbal juga memberikan tips agar tidak rugi. Dimulai dengan pemilihan produk yang bisa dijajakan. Mengingat banyak sekali masyarakat yang berburu makanan atau takjil, maka menjual produk makanan ringan ataupun minuman menjadi pilihan yang lebih tepat.
Tips kedua yakni mencari lokasi berjualan di tengah pusat keramaiaan, agar produk dapat dengan cepat terjual. Kemudian yang terpenting menurutnya adalah mengkreasikan produk makanan atau minuman menjadi lebih kekinian agar lebih menarik.
Terakhir ia menyampaikan, untuk menghindari perilaku boros, maka perencanaan untuk pemasukan dan pengeluaran sangat diperlukan.
“Harapannya, planning yang tepat akan memberikan dampak yang tepat pula bagi keuangan kita. Tidak menghabiskan banyak uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sehingga mengeluarkan biaya untuk hal-hal essential,” katanya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |