https://malang.times.co.id/
Opini

Masa Depan Pemalas

Selasa, 11 Maret 2025 - 22:06
Masa Depan Pemalas Ahmad Yusril Musthofa Kamaluzzaman, Mahasiswa Universitas Islam Malang, Kader PMII Rayon Sunan Bonang.

TIMES MALANG, MALANG – Di tengah dunia yang terus bergerak cepat, masa depan seolah menjadi medan perang yang tak ramah bagi mereka yang enggan berjuang. Setiap hari, teknologi berkembang pesat, persaingan semakin ketat, dan tuntutan hidup makin kompleks.

Dalam situasi seperti ini, kemalasan bukan lagi sekadar masalah kecil, melainkan bom waktu yang menunggu ledakan. Orang-orang yang memilih untuk berdiam diri, bermalas-malasan, atau hanya mengandalkan nasib baik akan sulit bertahan di era yang penuh perubahan ini.  

Dunia kerja, misalnya, tidak lagi hanya membutuhkan tenaga, tetapi juga kreativitas, kemampuan adaptasi, dan keinginan belajar yang tinggi. Orang yang malas belajar hal baru akan tertinggal jauh, bahkan sebelum menyadari bahwa kesempatan sudah berlalu.

Sementara itu, mereka yang rajin, tekun, dan gigih akan terus melangkah maju, mengambil setiap peluang yang ada. Akibatnya, jurang antara yang rajin dan yang malas akan semakin lebar, menciptakan realitas sosial di mana hanya mereka yang produktif yang mampu menikmati kehidupan yang lebih baik.  

Masa depan juga dipenuhi oleh ketidakpastian ekonomi. Dengan inflasi, biaya hidup yang terus naik, dan kebutuhan hidup yang semakin kompleks, hanya orang-orang yang mempersiapkan diri dengan baik yang mampu beradaptasi.

Mereka yang malas bekerja atau tidak berusaha meningkatkan kemampuan diri akan terjebak dalam kesulitan ekonomi, sulit mencapai kesejahteraan, bahkan mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.  

Selain itu, kemalasan juga berdampak pada aspek mental dan emosional. Saat melihat orang lain sukses karena kerja keras mereka, perasaan rendah diri, iri hati, atau bahkan putus asa bisa muncul.

Alih-alih bangkit dan berusaha, orang yang malas justru terjebak dalam lingkaran negatif, semakin sulit untuk melangkah maju.  

Pada akhirnya, masa depan tidak akan berkompromi dengan siapa pun. Ia hanya berpihak pada mereka yang siap menghadapi tantangan, yang berani keluar dari zona nyaman, dan yang tidak kenal lelah dalam berproses.

Bagi orang-orang pemalas, masa depan bisa menjadi sesuatu yang menakutkan, penuh penyesalan, dan mungkin terlalu sulit untuk diperbaiki. Sebab, waktu tidak pernah menunggu, dan kesempatan jarang datang dua kali.

***

*) Oleh : Ahmad Yusril Musthofa Kamaluzzaman, Mahasiswa Universitas Islam Malang, Kader PMII Rayon Sunan Bonang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.