Ekonomi

Akselerasi Making Indonesia 4.0, Menko Perekonomian RI Sebut Daya Saing Industri Perlu Ditingkatkan

Jumat, 03 Desember 2021 - 11:25
Akselerasi Making Indonesia 4.0, Menko Perekonomian RI Sebut Daya Saing Industri Perlu Ditingkatkan Menko Perekonomian RI Airlangga memberikan sambutan dalam acara Penganugerahan Indi 4.0 Award Tahun 2021 dan Conference Industry 4.0 (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian RI)

TIMES MALANG, JAKARTAMenko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyatakan untuk mengakselerasi Making Indonesia 4.0 maka inovasi dan daya saing industri perlu ditingkatkan.

“Masih perlu dilakukan pembenahan sektor industri nasional untuk 5 aspek teknologi yang sebenarnya merupakan kunci sukses Making Indonesia 4.0. Kelima aspek tersebut adalah Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Human-Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing,” jelas Menko Airlangga dalam acara “Penganugerahan Indi 4.0 Award Tahun 2021 dan Conference Industry 4.0", secara virtual di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Airlangga mengungkapkan, Making Indonesia 4.0 merupakan program pemerintah dalam menyiapkan Indonesia untuk menghadapi era industri digital 4.0 yang difokuskan pada 7 sektor industri. Ketujuh  sektor ini adalah makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan dan farmasi yang menyumbang 70% PDB industri, 65% ekspor industri, dan 60% tenaga kerja industri Indonesia.

Dia menyebutkan pada kuartal III-2021, perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy), meski pada saat itu sedang diterapkan pembatasan kegiatan ekonomi dan masyarakat. Selain ada faktor base effect, sejumlah leading indicator pun menunjukkan perbaikan, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan akan terus berlanjut.

Airlangga Hartarto a

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sektor industri pengolahan non migas yang pada kuartal III-2021 mampu tumbuh sebesar 4,12% (yoy) dengan kontribusi sebesar 17,33% terhadap PDB.

Secara keseluruhan, kata Airlangga, industri pengolahan tumbuh sebesar 3,68% (yoy) dengan kontribusi sebesar 19,15%. Utilisasi industri pengolahan non migas pun terus mengalami peningkatan, yakni pada Oktober 2021 mencapai rata-rata 66,90%, dan diharapkan terus meningkat menuju utilisasi sebelum pandemi terjadi yaitu 76,30%.

Menurut Airlangga, beberapa sektor yang telah menunjukkan peningkatan utilisasi adalah sektor industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, logam dasar, serta komputer dan barang elektronik.

Purchasing Manager Index Manufaktur Indonesia juga kembali mengalami ekspansi ke level 53,9 pada November 2021, meskipun mengalami kontraksi jika dibandingkan Oktober 2021. Diharapkan ke depannya, PMI dapat terus berada di atas angka psikologis (>50), karena semakin menurunnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dan pelonggaran PPKM,” ungkapnya.

Selain itu, Airlangga mengatakan, kita juga harus mendorong industri semi-konduktor ada di Indonesia, sebab hampir semua industri digital memerlukan hal ini. Kemudian, industri farmasi juga merupakan sektor penting dalam Making Indonesia 4.0, dan di sini perlu dilakukan deregulasi, sehingga menimbulkan kesempatan yang sama antara BUMN dan swasta.

Salah satu program Pemerintah dalam mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 adalah dengan melakukan asesmen dan awarding Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Dengan demikian, INDI 4.0 menjadi standar acuan untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan dalam bertransformasi ke era industri 4.0.

Perluasan penerapan Industri 4.0. ini juga sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Di dalamnya terdapat rencana pengembangan Industri 4.0 untuk 5 sub sektor prioritas dengan target di 2024 yaitu jumlah perusahaan dengan nilai INDI 4.0 lebih dari 3.0 menjadi 60 perusahaan, dengan pertumbuhan PDB industri pengolahan menjadi 8,1% dan kontribusinya ke PDB 21,0%.

Dalam mengakselerasi implementasi Making Indonesia 4.0, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menginisiasi adanya Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0) yang di dalamnya berisi stakeholders seperti Pemerintah, Akademisi, Industri/Asosiasi, Lembaga Pembiayaan, Konsultan, dan Provider Teknologi, yang akan berkoordinasi dan berkesinambungan dalam menciptakan inovasi-inovasi di bidang industri.

Pelaksanaan Penganugerahan INDI 4.0 Award Tahun 2021 dan Conference Industry 4.0 dengan tema New Era & New Normals: Collaborate on Digital Manufacturing Transformation merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia dalam mendukung digitalisasi dan inovasi dalam dunia industri. Penganugerahan INDI 4.0 ini terdiri  dari 7 kategori/aspek dalam pemberian penghargaan adalah Agile Organization, Sustainable Technology, Supply Chain Management, Human Capacity Building, Product and Service, Aggressive Digitalization, dan Smart Factory.

“Saya ucapkan selamat kepada para penerima INDI 4.0 Award dan Special INDI 4.0. Semoga penghargaan ini dapat memacu industri kita untuk bisa lebih berinovasi, sehingga mampu menghasilkan produk yang lebih berdaya saing. Kita juga harus mendorong lebih banyak lagi partisipan dalam ajang ini, juga memperbanyak lighthouse asal Indonesia yang akan jadi percontohan tak hanya di ASEAN, tapi juga di antara negara G20,” pungkas Menko Perekonomian RI. (*)

Pewarta : Tria Adha
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.