TIMES MALANG, PADANG – Pembangunan adalah proses transformasi dalam masyarakat yang melibatkan seluruh aspek kehidupan sosial, termasuk politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, teknologi, kelembagaan, dan budaya.
Pembangunan desa memiliki peran yang sangat penting dalam konteks negara demokratis, karena desa merupakan basis ketahanan nasional yang mendukung keberlangsungan negara, terutama di Indonesia yang terdiri dari berbagai daerah dengan karakteristik yang sangat beragam.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur di desa menjadi salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan nasional. Ketika suatu negara berhasil menciptakan keseimbangan antara pembangunan kota dan desa, hal tersebut mencerminkan tercapainya keadilan dalam pemerataan pembangunan.
Pada akhirnya, pembangunan yang merata di seluruh wilayah negara akan berkontribusi pada tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan desa mencakup berbagai aspek, seperti ideologi, politik, sosial, budaya, ekonomi, agama, ketahanan, dan keamanan. Proses pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam segala bidang, baik sosial, budaya, maupun ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup mereka melalui adanya pembangunan tersebut.
Pemerintah menyadari pentingnya pembangunan desa sebagai bagian dari pembangunan nasional dan telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong tercapainya pembangunan yang merata. Dengan demikian, pemerintah tidak tinggal diam, melainkan memberikan fasilitasi melalui kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pembangunan di tingkat desa.
Pro dan Kontra Pembangunan Infrastruktur di Desa
Salah satu isu yang muncul dalam konteks pembangunan desa adalah pro dan kontra terkait berbagai proyek pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan. Hal ini dapat dilihat di kampung penulis, di mana ada sebagian masyarakat yang mendukung, namun ada pula yang menentang proyek tersebut.
Pro dan kontra ini sering kali muncul karena kurangnya pemahaman tentang manfaat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, yang sangat penting bagi kemajuan desa.
Menurut Rahardjo, pembangunan pedesaan dan perkotaan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling mendukung dan melengkapi. Pembangunan desa memiliki aspek yang sangat luas, dan yang terpenting untuk dipelajari adalah tujuan dan strategi yang digunakan dalam pembangunan desa tersebut.
Salah satu aspek penting dari pembangunan desa adalah pembangunan infrastruktur jalan yang dapat menghubungkan desa dengan daerah lain, meningkatkan mobilitas, dan membuka akses ke berbagai fasilitas publik yang lebih baik.
Namun, pembangunan jalan di pedesaan sering kali menghadapi berbagai hambatan. Salah satunya adalah negosiasi yang sulit antara pemerintah dan masyarakat desa terkait pemanfaatan lahan untuk proyek tersebut.
Faktor kepemilikan tanah di desa, yang sering kali dimiliki oleh suku atau kelompok tertentu, menjadi tantangan tersendiri. Ketika tanah yang akan dilalui proyek adalah milik individu atau kelompok, mereka terkadang menolak atau meminta kompensasi yang tidak wajar.
Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan di pedesaan juga berkontribusi pada kesulitan dalam menjelaskan pentingnya pembangunan kepada masyarakat.
Faktor kedua yang turut menghambat pembangunan adalah korupsi. Dalam proyek pembangunan infrastruktur, seperti yang terjadi dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, sering kali ada penyimpangan dana oleh oknum tertentu, baik di tingkat pemerintah desa maupun di kalangan pekerja proyek. Praktik korupsi ini mengurangi efisiensi dan keberhasilan proyek, sehingga memperlambat tercapainya tujuan pembangunan yang diinginkan.
Masyarakat Desa
Masyarakat desa, dengan segala keberagamannya, sering kali memiliki pandangan yang berbeda terhadap pembangunan. Masyarakat yang pro terhadap pembangunan umumnya memahami pentingnya proyek infrastruktur seperti jalan untuk kemajuan desa mereka. Mereka menyadari bahwa pembangunan jalan akan membuka akses ke pasar, pendidikan, fasilitas kesehatan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sebaliknya, masyarakat yang kontra terhadap pembangunan sering kali memiliki alasan yang beragam. Beberapa di antaranya menentang pembangunan karena merasa tanah mereka akan tergerus oleh proyek tersebut, atau merasa bahwa pembangunan tersebut hanya menguntungkan segelintir orang.
Selain itu, ada juga oknum yang menentang pembangunan karena ingin memperoleh keuntungan pribadi, seperti meminta kompensasi lebih atau meminta bagian dari dana proyek. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakpahaman dan bahkan penyalahgunaan kekuasaan yang dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Pentingnya Kesadaran dan Kerjasama dalam Pembangunan Desa
Pro dan kontra dalam pembangunan adalah hal yang wajar dalam masyarakat, termasuk di desa. Namun, sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya pembangunan untuk kemajuan desa.
Pendidikan dan sosialisasi yang lebih baik mengenai manfaat pembangunan dapat membantu mengurangi hambatan-hambatan yang muncul, serta mendorong masyarakat untuk lebih mendukung proyek-proyek pembangunan.
Pembangunan infrastruktur, seperti jalan, bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Jalan yang baik akan mempermudah akses, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta memperkuat integrasi sosial dan ekonomi antarwilayah. Oleh karena itu, kita harus menanggalkan kepentingan pribadi dan lebih memprioritaskan kepentingan bersama dalam setiap proyek pembangunan.
Untuk itu, kesadaran kolektif dan mufakat dalam pengambilan keputusan sangat penting. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun perangkat desa, harus bersatu untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan dengan lancar.
Mengatasi perbedaan pendapat dengan dialog yang konstruktif akan mempercepat proses pembangunan dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat desa.
Pembangunan desa adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional yang mendukung ketahanan negara. Meskipun terdapat pro dan kontra terkait proyek pembangunan infrastruktur, terutama jalan, penting untuk memahami bahwa pembangunan ini membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Tantangan-tantangan seperti kepemilikan tanah dan korupsi harus dihadapi dengan transparansi dan kerjasama antara semua pihak. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pembangunan di desa berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. (*)
***
*) Oleh : Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |