https://malang.times.co.id/
Opini

Layanan Pendidikan Bimbingan dan Konseling Berkarakter

Jumat, 07 Februari 2025 - 09:40
Layanan Pendidikan Bimbingan dan Konseling Berkarakter Shopyan Jepri Kurniawan, Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN) serta Konselor Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI).

TIMES MALANG, JAKARTA – Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengubah pola pikir manusia. Dengan Pendidikan bisa mengubah manusia guna menunjang sumber daya manusianya (SDM) sesuai dengan tujuan Indonesia Emas 2045. 

Peran strategis Bimbingan Konseling (BK) dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah dapat diwujudkan melalui makna dan implementasi program dan layanan BK. 

Layanan BK adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa secara individual sistemtis dan berkelanjutan oleh seorang profesional yang telah mendapatkan pelatihan khusus sehingga individu yang dibantu dapat memahami diri mereka sendiri dan lingkungannya, mengarahkan diri, menyesuaikan diri, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut untuk mencapai kesejahteraan diri dan masyarakat. 

Maka Pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan SDM yang bermutu. Tentu melalui Pendidikan yang bermutu juga, tidak berkaitan denga akademis saja tetapi menyangkut aspek yang komprehensif pribadi, sosial, kematangan individu dan bahkan berbangsa dan bernegara (Caraka, P. B., & Nindiya, E. S, 2015). 

Hal ini dapat dicapai melalui 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dengan optimalisasi layanan Bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah layanan yang memandirian peserta didik, memiliki andil besar bilamana dioptimalkan perannya.

Hal ini sudah tertuang dalam permendikbud 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam kehidupannya. 

Serta Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disebutkan bahwa Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai bagian integral dari program pendidikan, merupakan upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. 

Sehingga peran bimbingan dan konseling merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari Pendidikan. Bahkan hal ini sejalan dan selaras dengan undang-undang serta kebijakan terbaru mengenai guru BK/Konselor.

Hal ini diperkuat dengan landasan teoritik layanan bimbingan dan konseling yang diintergrasikan dengan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat  maka akan membentuk peserta didik yang berkarakter sesuai dengan 8 dimensi karakter  dengan Religius, Bermoral, Sehat, Cerdas, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Mandiri. 

Bimbingan dan konseling memiliki hal tersebut melalui layanan yang komprehensif yang membantu peserta didik dalam menunjang layanan yang berorientasi pada landasan filososfi Ki Hadjar Dewantara dan K.H Ahmad Dahlan.

Karakter yang bernilai Pancasila akan mewujudkan individu yang paripurna. Melalui berbagai layanan dasar, layanan responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem.

Mengenai konsep landasan filosofi Pendidikan, oleh karena itu penulis mengintegrasikan layanan BK dengan berlandaskan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat dalam membentuk Pendidikan karakter serta Pendidikan yang mendalam (Deep Learning) yang dijadikan metode dalam proses pembelajaran dalam setting mata pelajaran dan layanan dalam setting bimbingan dan konseling. 

Hal ini diejawantah oleh penulis bahwasanya konsep bimbingan dan konseling sangat diperlukan dalam konsep filosofi Pendidikan, hal ini tentu memiliki nilai komprehensif didalamnya. Salah satunya dengan Standar Kompetensi Peserta Didik (SKKPD) memiliki nilai dari berketuhanan sampai tataran hidup bermasyarakat. 

Contoh kongkrintnya adalah melalui pemahaman fundamental mengenai konsep Pendidikan yang dikonsepkan oleh ki Hadjar Dewantara mengenai konsep Pendidikan yang memanusiakan manusia yang manusiawi. Serta menyakini setiap individu memiliki potensi yang dapat dioptimalkan. 

Sesuai dengan kerangka berfikir dalam pemeparan penulis maka, ada keterkaitannya dan kesinambungannya antara dalam mencapai kemandirian peserta didik maka ada kesinambungan antara peran guru BK yang berorientasi pada Pendidikan karakter. 

Implementasi Layanan BK Berlandaskan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Berkarakter 

Maka melalui layanan yang berlandaskan 7 kebiassan anak Indonesia hebat bisa dikombinasikan dengan SKKPD dan tentunya ketercapain tugas perkembangan dan capaian layanan bimbingan dan konseling (CPLBK). 

Selain itu, hal yang menjadi perenungan penulis berdasarkan konsep filosofi pendidikan yaitu dengan ketercapain dari Pendidikan karakter, diantaranya toleransi, gotong royong, tanggung jawab, kejujuran, hormat dan santun, cinta dan peduli lingkungan, peduli kepada diri sendiri dan orang lain, serta jiwa sosial yang tinggi. 

Selain itu, karena filosofi pendidikan  juga berarti memahami kultur dan budaya maka Keanekaragaman budaya di seluruh negeri memberikan dasar yang penting untuk memahami nilai-nilai luhur dari budaya nusantara. Nilai-nilai ini dapat digunakan untuk mengembangkan layanan bimbingan dan konselor baik di sekolah maupun di luar sekolah. 

Praktisi dan akademisi bidang Bimbingan dan Konseling dapat menjadi lebih sadar tentang budaya. Praktisi dan akademisi BK yang sadar budaya dapat meningkatkan kemampuan konselor multibudaya. Agar ketika menjadi konselor yang tidak ditempat berasal kita juga hal ini mampu untuk membantu konselor agar tidak memiliki stereotipe mengenai budaya daerah lainnya. 

Pendekatan bermuatan budaya lokal bukan hanya menciptakan koneksi yang  lebih erat antara konselor dan konseli,  tetapi juga memperkuat peran konseling sebagai alat yang dapat beradaptasi dengan keberagaman budaya (Abadi, D. P., dkk ,2024). 

Maka gagasan yang dipaparkan bentuk hasil dari pemahaman secara teoritik serta pemahaman secara empiris yang dirasakan oleh penulis berdasarkan kerangka berfikir dalam filosofi Pendidikan. 

Tidak lupa dengan catur tri pusat juga menjadi kombinasi agar kolaborasi menjadi komprehensif serta Pendidikan menjadi hal yang prioritas. Hal ini harapannya memberikan pemahaman terhadap guru BK. Serta dengan hal ini tentunya terwujudnya tujuan Pendidikan.

***

*) Oleh : Shopyan Jepri Kurniawan, Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN) serta Konselor Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.