https://malang.times.co.id/
Opini

Menjaga Industri Media

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:08
Menjaga Industri Media Mirza Azkia Muhammad Adiba, M.Sos, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

TIMES MALANG, JAKARTA – Dalam situasi apapun, marwah media untuk menyampaikan informasi kepada publik tidak boleh hilang dengan segala tantangan di era digitalisasi yang semakin canggih ini. Banyaknya perusahaan media yang melakukan efisiensi terhadap karyawannya harus menjadi titik refleksi bagi pengusaha media. Jangan biarkan kondisi ini terus berjalan dan membuat media semakin tak berdaya dengan kondisi ekonomi saat ini.

Dengan kondisi seperti ini diperlukan renungan, refleksi, serta strategi secara bisnis merupakan langkah mutlak bagi pelaku media, baik bagi pemegang saham, pemilik, hingga jajaran yang berada di bawahnya. 

Dalam situasi tertentu, gangguan ekonomi ini sangat mengganggu kestabilan industri media di Indonesia. Namun, kondisi ini adalah litmus test yang akan semakin menguatkan industri media untuk melakukan inovasi dan memberikan pembaharuan.

Kondisi ekonomi, kemajuan teknologi, persaingan dengan sosial media yang berpotensi mengganggu kondisi media tidak boleh terus larut dan semakin dalam hingga menghilangkan fungsi utamanya. 

Karena itu, tidak boleh ada pesimisme terhadap masa depan industri media dan meninggalkan media sebagai arus utama penyampai informasi yang aktual, akurat dan terpercaya. Bagaimanapun juga, media selain menjadi saluran utama, secara industri media memiliki peran kuat dalam membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas.

Artinya, Jika dikelola dengan secara baik terutama dengan menggunakan kerangka, kajian, dan strategi tepat, berbagai ancaman dan gangguan keadaan dunia digital atau dinamika ekonomi tak akan menggoyahkan situasi industri media. 

Akan tetapi, perlu diperhatikan juga bahwasannya sekecil apapun gangguan yang dihadapi tidak boleh dipandang sebelah mata karena dapat berdampak negatif terhadap industri di media.

Dalam teori ekonomi media, situasi ini karena disrupsi digital yang disebabkan karena arus pendapatan iklan dari media beralih ke digital, dan ini merupakan ancaman serius terhadap keberlangsungan media konvensional. Sehingga, faktor yang terjadi ini bukan semata karena konten yang disajikan, tetapi juga berkaitan dengan model bisnisnya.

Sebenarnya, tanda-tanda krisis ekonomi yang melanda media saat ini sudah terlihat jelas, banyak media yang melakukan efisiensi besar-besaran, menutup sejumlah biro-biro di daerah hingga tutup secara permanen. Ironi yang terjadi, sekarang media terkhusus di media online terjebak dalam komersil konten dan menurunkan standar jurnalistik.

Mungkin saja indikator adanya krisis di beberapa media ini karena perpindahan distribusi informasi atau konten. Dalam ungkapan Manuel Castells, sosiolog dan ilmuwan ilmu komunikasi berpandangan bahwa media bukan lagi monopoli jurnalistik, melainkan sudah terdistribusi secara luas melalui ruang digital. Hal yang ditakutkan ketika adalah ketika media tradisuonal tidak mampu adaptif dengan perkembangan teknologi.

Mampu menyesuaikan dengan kondisi terkini dan di masa depan merupakan hal harus dilakukan oleh siapa saja yang bergelut di industri media. Lebih dari itu juga, diperlukan regulasi-regulasi dari pihak terkait yang mengatur persaingan bisnis di media untuk membentuk iklim usaha yang sehat.

Melihat situasi ini, Manuel Castells memaparkan melalui karyanya bahwa tindakan relevan yang perlu dilakukan adalah media harus bertransformasi menjadi bagian dari jaringan digital. Karena di era masyarakat jaringan, segala hal berkaitan dengan kekuasaan, informasi, dan ekonomi dikendalikan melalui jalur komunikasi yang terintegrasi.

Industri media akan hidup ketika seluruh pelaku media melakukan transformasi bisnis media yang tidak bergantung pada iklan tradisional. Media juga harus menyeimbangkan konten dan kualitas jurnalistik, karena di era derasnya arus informasi, media memiliki keunggulan kepercayaan masyarakat. (*)

***

*) Oleh : Mirza Azkia Muhammad Adiba, M.Sos, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.