TIMES MALANG, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) mengukuhkan lima Guru Besar atau profesor baru di Graha Cakrawala, UM, Kota Malang, Kamis (16/12/2021) secara hybrid.
Mereka adalah Prof Dr Dwiyono Hari Utomo, M.Pd., M.Si Fakultas Ilmu Sosial bidang Pendidikan Geografi, Prof Dr Drs Fatchur Rohman, M.Si Fakultas MIPA bidang Ilmu Ekologi, Prof Dr Sukarni, ST., MT Fakultas Teknik bidang Ilmu Bahan Bakar dan Teknologi Pembakaran, Prof Dr Rina Rifqie Mariana, MP Fakultas Teknik bidang Ilmu Keamanan Pangan, dan Prof Dr Endah Tri Priyatni, M.Pd Fakultas Sastra bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia.
"Kita syukur tambah lima (Guru Besar). Berarti Guru Besar kita ada 92 orang. Masih kurang banyak kalau melihat rasio jumlah dosen kita harus punya 200 lebih," tutur Ketua Senat UM Prof Dr H Sukowiyono SH M.Hum dalam sambutannya.
Sukowiyono berharap, Guru Besar yang telah dikukuhkan ini dapat menginspirasi para akademisi UM yang lain untuk segera menjadi guru besar.
Sebab menurutnya, UM memiliki potensi besar untuk menambah jumlah Guru Besar mengingat banyaknya Lektor Kepala.
Salah satu Guru Besar yang dikukuhkan, Sukarni, menyampaikan orasinya tentang Bahan Bakar Terbarukan dari Mikroalga: Peluang dan Tantangan untuk Pasokan Energi Masa Depan.
Ia memaparkan tentang pentingnya mencari sumber energi alternatif yang terbarukan dan net-zero emission karena sumber energi fosil sudah menipis.
Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan pemanasan global akibat konsentrasi CO2 di udara terus bertambah.
Sukarni juga menegaskan bahwa gas rumah kaca di atmosfer mengalami peningkatan dari 280 ppm pada masa pra industri menjadi 412 ppm saat ini, dimana 35 Miliar ton CO2 dilepaskan ke atmosfer per tahun.
"Ini menyebabkan perubahan iklim yang merusak. Jadi kalau kita merasakan bumi kita semakin panas, ya ini sebenarnya memang terjadi peningkatan suhu bumi," ungkapnya.
Dalam pengukuhannya, Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) ini menegaskan peran penting ilmuwan bidang energi dalam menanamkan kesadaran dan membekali mahasiswa agar peduli dan berpikir jangka panjang mencari solusi atas kelangkaan bahan bakar. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Irfan Anshori |