TIMES MALANG, MALANG – Momen wisuda ke-119 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (2/9/2025) diwarnai suasana haru. Kampus Putih ini resmi menganugerahkan gelar wisudawan Anumerta kepada Ahmad Ghozi Mubarok, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional yang meninggal dunia sebelum sempat mengikuti prosesi wisuda.

Ahmad Ghozi, yang akrab disapa Ghozee, wafat pada Sabtu, 12 Juli 2025 pukul 06.53 WIB di Rumah Sakit UMM akibat serangan jantung. Semasa hidupnya, Ghozee dikenal sebagai konten kreator populer dengan karya bertema kehidupan mahasiswa yang viral di media sosial, termasuk segmen “Senggol-senggolan Kampus” di TikTok.

Rektor UMM Prof. Nazaruddin dalam sambutannya mengajak seluruh wisudawan untuk mengenang Ghozee sebelum prosesi dimulai.

“Sahabat kita, Ahmad Ghozi Mubarok, adalah sosok bersemangat dan kreatif. Ia bukan hanya mahasiswa aktif, tetapi juga influencer muda yang mengharumkan nama UMM. Sebagai bentuk penghormatan, hari ini UMM mengukuhkannya sebagai wisudawan anumerta dan memberikan gelar Sarjana Hubungan Internasional,” ungkapnya.

Sebagai bentuk penghargaan, UMM juga memberikan beasiswa penuh berupa pengembalian seluruh biaya studi kepada keluarga almarhum.

“Ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi dan karya yang telah diberikan almarhum untuk kampus dan masyarakat luas,” tambah Prof. Nazaruddin.

Momen ini semakin mengharukan karena dihadiri oleh sejumlah influencer dan kreator konten dari berbagai kota, termasuk Najib Farihanto dari Yogyakarta, serta adik sulung Ghozi, Fiki Nur Rahma, yang datang langsung dari Lampung.

Rekan sesama kreator, Najib Farihanto, menyampaikan rasa kehilangan mendalam.

“Kami dari kemarin sudah menunggu momen ini. Walaupun berharap Ghozi hadir secara langsung, takdir berkata lain. Kami berjanji hadir di wisuda ini, dan alhamdulillah janji itu terpenuhi,” ujarnya.

Najib menambahkan, karya dan pesan positif Ghozi semoga tetap menginspirasi kreator konten di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Fiki Nur Rahma, adik sulung almarhum, mengungkapkan rasa terima kasih kepada UMM atas penghormatan tersebut.

“Kakak adalah sosok yang baik dan sayang keluarga. Kami bersyukur UMM memberikan gelar anumerta dan beasiswa ini. Ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya.

Fiki menjelaskan, Ghozi merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah mereka telah meninggal, sehingga kini keluarga hanya terdiri dari ibu dan dua adik Ghozi.

Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa karya positif akan terus dikenang meskipun sang kreator telah tiada. Semangat, dedikasi, dan kreativitas Ghozi di dunia digital membuktikan bahwa perjuangan tulus tidak pernah sia-sia. (*)