TIMES MALANG, MALANG – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa pendidikan vokasi pertanian seperti yang dijalankan Polbangtan merupakan tulang punggung regenerasi petani.
“Lulusan yang siap kerja, mandiri, dan inovatif akan memperkuat daya saing Indonesia dalam kancah pertanian global,” ujarnya.
Komitmen tersebut tercermin dalam langkah nyata Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang), yang kembali menyelenggarakan Sidang Yudisium Tahap II Program Diploma IV Tahun Akademik 2024/2025 pada Kamis (26/6/2025). Acara digelar di Sasana Ghiri Sabha, Ir. H. Syamsuddin Abbas, dan dihadiri langsung oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, serta Wakil Direktur I, Ugik Romadi.
Dalam yudisium tahap kedua ini, sebanyak 23 mahasiswa dinyatakan lulus, menyusul 15 mahasiswa pada tahap sebelumnya. Dengan demikian, hingga tahap ini, total mahasiswa yang telah menyelesaikan proses yudisium mencapai 38 orang dari 191 mahasiswa tingkat akhir.
Pelaksanaan yudisium secara bertahap menjadi strategi kampus untuk mempercepat proses kelulusan. Wakil Direktur I, Ugik Romadi, menegaskan bahwa mahasiswa perlu segera menyelesaikan tugas akhir agar dapat mengikuti wisuda yang dijadwalkan pada 16 Agustus 2025.
“Yudisium bertahap ini kami harapkan menjadi pemicu dan motivasi bagi mahasiswa lainnya. Masih ada waktu sekitar 50 hari menuju wisuda, gunakanlah secara optimal untuk menyelesaikan seluruh kewajiban akademik,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, mengingatkan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi tahap pasca-wisuda, khususnya sertifikasi kompetensi sebagai bagian dari proses kelulusan.
“Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan ikuti setiap tahapan akademik secara disiplin. Setelah wisuda, mahasiswa wajib mengikuti sertifikasi sebagai dasar penerbitan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Ini akan menjadi bekal penting dalam dunia kerja,” pesannya.
Polbangtan Malang terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki soft skill, kedisiplinan, dan kompetensi profesional yang dibutuhkan dalam sektor pertanian modern. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |