https://malang.times.co.id/
Pendidikan

210 Anak Sudah Terdaftar, Siap Masuk Sekolah Rakyat di Kota Malang

Senin, 05 Mei 2025 - 15:19
210 Anak Sudah Terdaftar, Siap Masuk Sekolah Rakyat di Kota Malang Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Proses penerimaan siswa baru untuk program sekolah rakyat di Kota Malang sampai saat ini masih terus berproses. Dari data yang tercatat oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, setidaknya sudah ada 210 anak yang telah terdaftar program Sekolah Rakyat (SR) dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito mengatakan, calon siswa program ini diprioritaskan bagi mereka yang terdata dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

Data awal dari Kemensos mencakup sekitar 7.000 anak, tetapi angka tersebut selanjutnya diverifikasi dengan data Dinas Pendidikan (Diknas) terkait usia sekolah serta data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk memastikan kelayakan calon peserta.

"Dasar kami adalah data DTSEN desil 1 dan 2 dari Kemensos. Data sekitar 7.000 itu kami verifikasi lapangan dan sandingkan dengan data Diknas serta Dispendukcapil untuk menyasar anak usia sekolah yang tepat," ujar Donny, Senin (5/5/2025). 

Ia mengungkapkan, mayoritas pendaftar sementara ini berasal dari wilayah Kecamatan Belimbing, atau lokasi berdasarkan data desil 1 dan 2 yang terkonsentrasi cukup banyak.

Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs web resmi SR. Para pendaftar ini seluruhnya merupakan warga Kota Malang.

“Saat ini paling banyak memang dari Kecamatan Blimbing, ketimbang empat kecamatan lainnya di Kota Malang,” ungkapnya.

Jumlah pendaftar yang mencapai 210 anak ini, melebihi target awal yang diarahkan Kemensos, yaitu 4 rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas total sekitar 100 hingga 120 siswa. 

Menanggapi hal itu, pihak Dinsos P3AP2KB Kota Malang berencana mengajukan penambahan rombel kepada Kemensos, namun keputusan akhir berada di tangan pemerintah pusat.

"Ya, kalau misalnya itu kita minta tambahan rombel. Nah, oleh karena itu makanya nanti tinggal menunggu dari pusat nanti bagaimana keputusannya," tuturnya.

Selanjutnya, para pendaftar akan menjalani serangkaian tes yang dikoordinasikan langsung oleh Kemensos pusat. Tes ini meliputi tes kesehatan, psikologi dan pengetahuan dasar. 

"Cuman kan nanti tetap ada tahapan-tahapan, seleksinya kemarin itu ya psikologi, kemudian tes kesehatan, terus tes pengetahuan dasar. Cuma tesnya itu juga tidak untuk persyaratan utama. Melihat kemampuan siswanya itu," jelasnya.

Sementara, untuk jadwal pelaksanaan tes berikutnya masih menunggu konfirmasi dari Kemensos, namun diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat. 

Donny menegaskan bahwa tes ini bukanlah seleksi eliminasi yang ketat, melainkan bertujuan untuk memetakan kemampuan awal siswa dan mengidentifikasi kebutuhan pendampingan atau dukungan belajar yang diperlukan masing-masing anak.

"Tes ini bukan seperti seleksi sekolah kedinasan, tidak untuk merangking. Tujuannya lebih untuk melihat kemampuan siswa dan kebutuhan apa saja yang diperlukan, termasuk jenis guru yang mungkin perlu kami ajukan," ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.