https://malang.times.co.id/
Pendidikan

PPI Turki: Kisah Mahasiswa Riau Mempelajari Seni Ebru

Senin, 27 Januari 2025 - 19:57
PPI Turki: Kisah Mahasiswa Riau Mempelajari Seni Ebru Muhammad Rosyidin saat menyambut tamu yang ingin melihat hasil karya seni Ebru miliknya, (18/1/2025). (FOTO: PPI Turki)

TIMES MALANG, JAKARTA – Seni Ebru, salah satu budaya tradisional Turki yang berasal dari zaman Kesultanan Utsmani kini menjadi salah satu bentuk diplomasi budaya yang diperkenalkan ke dunia internasional. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Muhammad Rosyidin, anggota PPI Turki asal Riau.

Dalam pameran Seni Ebru 10 Tahunan (18/1/2025) di CSO ADA Ankara, Rosyidin turut serta dan mencuri perhatian melalui karyanya. Dirinya yang kini menempuh pendidikan di Universitas Ankara berusaha mempelajari budaya Negeri Ottoman tersebut sebagai salah satu wujug penghargaan. 

Keunikan Seni Ebru

Ebru sendiri merupakan seni tradisional yang melibatkan teknik meneteskan cat di atas air yang telah dicampur bahan kental seperti cairan getah. Proses ini memungkinkan cat mengambang di permukaan air dan membentuk pola-pola unik.

Dengan alat khusus seperti sisir, jarum, atau tongkat kecil, seniman menciptakan berbagai motif seperti bunga, garis, atau bentuk abstrak. Setelah pola terbentuk, hasil seni ini dipindahkan ke kertas atau kain, menciptakan karya yang tidak hanya indah tetapi juga penuh filosofi.

Rosyidin membandingkan seni Ebru dengan batik dari Indonesia. “Jika di Indonesia ada seni batik, maka di Turki mereka memiliki seni Ebru. Keduanya memiliki nilai estetika tinggi.” jelasnya.  

Menurutnya, seni Ebru masih baru dikenal di Indonesia, tetapi memiliki potensi besar untuk berkembang. Ia berharap seni ini dapat menjadi media yang menghubungkan Indonesia dengan Turki melalui jalur budaya.

Dari Pandemi ke Panggung Internasional

Ketertarikan Rosyidin terhadap seni Ebru bermula saat pandemi Covid-19 melanda. Memanfaatkan waktu luang, ia mulai belajar seni ini melalui buku dan video tutorial.

Setelah pandemi berakhir, ia melanjutkan pembelajarannya dengan mengikuti workshop dan pelatihan yang dipandu seniman profesional, termasuk Duygu Orak Hoca. Usahanya membuahkan hasil ketika ia berhasil memamerkan karyanya di ajang bergengsi seperti Pameran Seni Ebru 10 Tahunan ini.

PPI Turki dan Diplomasi Budaya

Keikutsertaan Rosyidin dalam pameran ini tidak hanya membawa nama baik Indonesia, tetapi juga mencerminkan peran penting PPI Turki. Organisasi ini mendorong mahasiswa Indonesia untuk berkontribusi di kancah internasional melalui berbagai bidang, termasuk seni dan budaya.

Seni Ebru menjadi simbol apresiasi terhadap budaya lokal Turki sekaligus peluang untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Turki. Karya Rosyidin menjadi bukti nyata bagaimana diaspora Indonesia dapat berperan dalam diplomasi budaya.

Rosyidin bercita-cita membawa seni Ebru lebih dekat ke masyarakat Indonesia. Ia ingin memperkenalkan seni ini kepada lebih banyak orang di tanah air dan dunia.

Selain itu, ia berharap dapat menjadi mentor bagi generasi muda yang tertarik mempelajari seni Ebru. Seni ini, menurutnya, memiliki pesan mendalam tentang harmoni dan keindahan yang patut diapresiasi oleh semua orang.

Melalui seni Ebru, PPI Turki tidak hanya menunjukkan kreativitas diaspora Indonesia di Ottoman tetapi juga memperkuat diplomasi budaya antara kedua negara. Kesenian tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung yang mempererat hubungan Indonesia-Turki di bidang seni dan budaya.

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.