TIMES MALANG, MALANG – Dua dosen Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang (UM) lolos dalam program Research Staff Exchange. Mereka adalah Dr. Puguh Darmawan dan Dr. Imam Rofiki. Dalam program tersebut, mereka menggandeng Dr. Mohd Nor Syahrir Abdullah dari Fakulti Pendidikan, Departemen Pendidikan Matematika dan Sains, Universiti Malaya Malaysia sebagai mitra riset.
Research Staff Exchange merupakan program inisiasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UM yang dikhususkan bagi dosen dengan kualifikasi pendidikan terakhir S3 yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam QS Top 100. Selain untuk mendukung tercapainya World Class University (WCU), program ini bertujuan menghasilkan peneliti UM bereputasi internasional, memperluas jaringan kerjasama riset, meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dan sitasi di jurnal internasional bereputasi, serta meningkatkan peringkat UM di QS WUR (Quacquarelli Symonds World University Ranking).
Sumber pembiayaan kegiatan ini berasal dari pemanfaatan hasil pengembangan dana abadi perguruan tinggi program pengembangan World Class University (WCU) dan program peningkatan tridharma berstandar internasional, Kemendikbudristek.
Program ini berlangsung pada 6 Mei hingga 10 Mei 2024. Kegiatan tersebut bertempat di Fakulti Pendidikan, Universiti Malaya, Malaysia.
“Program Research Staff Exchange merupakan impian bagi sebagian besar dosen karena memberikan kesempatan untuk mengembangkan keilmuan sesuai bidang yang ditekuni secara luas. Terlebih kolaborasi dengan dosen luar negeri saat ini dibutuhkan agar jejaring bidang riset memiliki manfaat secara global,” ungkap Dr. Puguh.
Dr. Imam menambahkan, dalam program tersebut mereka berkesempatan untuk berdiskusi dengan dosen Fakulti Pendidikan Universiti Malaya Dr. Nor. Mereka mengaku mendapatkan banyak masukan agar kualitas artikel yang disusun semakin berbobot dan lolos di jurnal Scopus.
“Secara lebih spesifik, program ini memberi ruang kolaborasi antara dosen UM dengan akademisi bereputasi internasional untuk mendiskusikan keterampilan berpikir Tingkat tinggi siswa SD dan inovasi pembelajaran matematika di SD,” sambungnya.
Sesi diskusi artikel berlangsung hingga hari ke-5 agar menghasilkan artikel yang berkualitas tinggi dan dapat terbit di jurnal terindeks Scopus minimal Q4.
Dalam kesempatan itu, peneliti dari Universiti Malaya Dr Nor banyak memberikan wawasan mengenai topik-topik riset yang cocok diterapkan pada siswa SD. Diskusi intens mengupas latar belakang, studi literatur, penentuan metode, hasil dan pembahasan, serta penyusunan simpulan hingga menjadi artikel yang berkualitas.
“Menulis artikel dengan standar publikasi di jurnal internasional bereputasi seperti Scopus membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam menulisnya, tidak bisa secara instan,” kata Dr Nor. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: UM dan Universiti Malaya Kolaborasi Riset dalam Program Research Staff Exchange
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Faizal R Arief |