https://malang.times.co.id/
Opini

Anggaran Pendidikan Tak Terpengaruh Efisiensi

Sabtu, 15 Februari 2025 - 15:34
Anggaran Pendidikan Tak Terpengaruh Efisiensi Rizky Ridho Pratomo, Relawan Kemanusiaan.

TIMES MALANG, JAKARTA – Akhir-akhir ini, pemerintah membuat huru-hara yang menyulitkan masyarakat. Kebijakan gas melon yang berujung pada kematian warga, hingga efisiensi anggaran kementerian, terutama pendidikan. 

Anggaran pendidikan dasar dan menengah dipangkas 7,3 triliun rupiah. Kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi juga mengalami efisiensi sebesar 14,3 triliun rupiah.

Berita ini sangat mengecewakan, terutama bagi yang masih percaya Indonesia Emas 2045. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) menyatakan secara jelas bahwa misi negara ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembukaan UUD 1945 pun meyakini pendidikan adalah kunci bagi masa depan bangsa Indonesia.

Pada pidato presiden Prabowo Subianto di Hari Guru Nasional 2024 lalu, ia mengatakan, “Karena kesadaran saya bahwa pendidikan adalah kunci kebangkitan bangsa, kita harus bangkit atau menjadi negara yang begitu-begitu saja.” Pernyataan tersebut membangkitkan semangat para pejuang pendidikan di luar sana. 

Namun, nampaknya, presiden lupa dengan ucapannya di Hari Guru Nasional, maupun misi yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Apa yang diucapkan oleh presiden pada Hari Guru Nasional tidak selaras dengan apa yang dilakukan. 

Dampak efisiensi akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Terlebih, data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil per Desember 2023 menunjukkan, hanya sekitar 6,68% penduduk yang lulus perguruan tinggi. 

Anak-anak yang tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi, makin khawatir. Banyak orang tua juga masih menaruh harapan yang tinggi pada pendidikan tinggi. 

Harapan tersebut mungkin perlahan sirna. Dalam paparan kemendiktisaintek ,beberapa beasiswa terkena dampak efisiensi. Bahkan, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengatakan biaya kuliah akan berpotensi naik imbas efisiensi anggaran. Alhasil, akses pendidikan tinggi akan semakin sulit, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. 

Bagi penulis, salah satu kunci penting Indonesia Emas 2045 terletak pada pendidikan. Penulis percaya bahwa pendidikan yang menjadi penentu masa depan bangsa. 

Kita lihat saja China, yang berhasil menyaingi Amerika Serikat dalam penciptaan kecerdasan buatan. Salah satu startup di China yang bernama DeepSeek, karyawannya sebagian besar lulusan dari universitas di China. 

Efisiensi anggaran pendidikan pun membuat penulis bertanya, bagaimana Indonesia bisa ikut dalam percakapan isu-isu global apabila masyarakatnya tidak terdidik? Bagaimana manusia Indonesia bisa berkontribusi apabila pemerintah tidak mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas?

Oleh karena itu, wajar apabila banyak masyarakat yang kecewa dan cemas. Tagar #kaburajadulu menjadi ramai di media sosial. Mereka mulai kehilangan harapan dan optimisme terhadap negeri ini. 

Ini bukan karena kurangnya nasionalisme seperti yang dituduhkan salah satu menteri pemerintah. Masyarakat sudah lelah dengan kebijakan yang tidak jelas arahnya. Kitalah yang selalu dibebani oleh dampak kebijakan pemerintah.

Pendidikan adalah aspek yang tidak boleh diganggu gugat. Nyawa sebuah negara terletak pada komitmennya terhadap pendidikan dan pengembangan kualitas manusia. 

Jangan lupa, Indonesia bisa merdeka karena pendiri republik ini merupakan kaum terdidik yang mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan tinggi. 

Karenanya, harusnya sektor pendidikan tidak terkena efisiensi anggaran. Bagaimana generasi masa depan bisa meneruskan estafet bangsa jika pendidikan tinggi makin sulit diakses?

***

*) Oleh : Rizky Ridho Pratomo, Relawan Kemanusiaan. 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.