TIMES MALANG, MALANG – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menjadi tempat praktik kerja lapangan (Prakerin) bagi empat siswa SMK Negeri 2 Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Mereka adalah, Putra Tun, Muhammad Hidayat Ilham, Galang Boling, dan Samuel Ollin. Mulai Juli 2022 hingga enam bulan ke depan mereka akan banyak belajar tentang energi baru terbarukan (EBT) di Teknik Elektro ITN Malang.
Kaprodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang, Dr Eng Komang Somawirata ST MT mengatakan, keempat siswa SMK Negeri Soe akan belajar di Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT). Laboratorium EBT banyak memiliki sistem antara lain pembangkit listrik tenaga surya (EBT), smart home sistem, dan lain-lain.
"Mereka ingin belajar PLTS. Karena sekarang perkuliahan masih libur, untuk mengisi kekosongan mereka sementara belajar di Prodi Teknik Listrik D-3. Belajar tentang mobil listrik yang juga menggunakan solar cell sebagai bahan bakarnya," ujar Komang, saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang, Senin (08/8/2022).
Menurut Komang, di laboratorium EBT siswa SMK Negeri 2 Soe akan belajar PLTS off grid berskala 4 KWp. Ini berbeda dengan PLTS skala industri on grid 500 KWp/0,5 MWp milik ITN Malang. Off grid memakai baterai, sementara yang on grid langsung terkoneksi dengan jaringan listrik dari PLN.
Mereka akan belajar mulai maintenance, perawatan harian PLTS. Seperti cara perawatan, dan waktu yang tepat saat membersihkan panel surya. Pasalnya ada waktu terbaik dalam membersihkan panel surya agar materialnya tetap baik, yakni di pagi hari sebelum matahari terbit.
"Kami open terhadap SMK/SMA atau perguruan tinggi yang ingin belajar di ITN Malang. Baik belajar PLTS, dan juga di bidang lainnya. Kami juga senang apabila akhirnya mereka (pelajar SMK/SMA) memutuskan lanjut kuliah di ITN Malang. Silakan, akan kami terima dengan senang hati," tandasnya.
Prakerin SMK Negeri 2 Soe ke ITN Malang tak lepas dari Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITN Malang yang getol melakukan promosi ke beberapa sekolah di NTT beberapa bulan lalu. Hal ini diungkapkan oleh Sudiro, ST MT, Kepala LPMB ITN Malang.
"Pada saat berkunjung ke SMK Negeri 2 Soe kami juga menyampaikan bahwa ITN Malang salah satu keunggulan adalah PLTS. Sebagai implementasi misi ITN Malang terhadap energi terbarukan. Nah, dari situ SMK Negeri 2 Soe tertarik melaksanakan prakerin untuk siswa-siswanya," ujar Sudiro.
Cerita Sudiro tersebut menjadi gayung bersambut. Pasalnya SMK Negeri 2 Soe memiliki Jurusan Teknik Energi Terbarukan (TET). Sehingga sekolah tertarik mengirimkan siswanya belajar EBT lebih jauh ke ITN Malang dengan format prakerin.
"Pak Nehemia Missa, guru SMK Negeri 2 Soe sangat tertarik. Sehingga mereka mengirim surat secara resmi ke ITN Malang. Alhamdulilah, permintaan tersebut disambut hangat oleh institusi," katanya.
Sementara itu menurut siswa SMK Negeri 2 Soe, Galang Boling, selama mereka di ITN Malang selain prakerin juga akan belajar tentang EBT. Seperti PLTS, dan smart home sistem di Laboratorium EBT Teknik Elektro S-1 ITN Malang. "Sekolah memberikan pesan selain kami belajar PLTS, kami juga harus belajar smart home sistem. Karena di sekolah belum ada," kata Galang yang ditemui di Kampus 2 ITN Malang bersama teman-temannya.
Galang dan teman-temannya selama satu bulan ini juga sudah belajar tentang mobil listrik di Teknik Listrik D-3 ITN Malang. Smart home sistem, dan mobil listrik merupakan hal baru bagi mereka. Menurutnya saat belajar mobil listrik yang paling sulit adalah di generator listriknya.
"Kami belajar komponen listrik. Mobil listrik milik teknik listrik juga menggunakan solar cell. Kalau saya sih yang sulit belajar generator listriknya. Kalau untuk smart home sistem mengontrol saklar lampu dari jarak jauh menggunakan hp masih belum tuntas kami pelajari," imbuhnya.
Muhammad Hidayat Ilham juga menambahkan, di ITN Malang mereka tidak hanya praktik, tapi juga diajari teori. Seperti merangkai baterai, menyolder, trafo, dan lain-lain.
"Senang tentunya. Kami diajarkan praktik sekaligus teori yang belum kami dapat di sekolah. Misalnya tentang energi listrik. Bagaimana generator menghasilkan energi listrik dan lain-lain," kata Ilham akrab disapa.
Samuel Ollin dan Putra Tun, juga membagi kesannya tentang ITN Malang. Mereka berdua sama-sama mendapatkan hal baru, ilmu baru yang nantinya bisa dikembangkan di sekolahnya.
"Di sini (ITN Malang) bisa mendapatkan hal-hal baru. Fasilitas kampus juga cukup lengkap. Orangnya baik, dan ramah-ramah,” kata Samuel. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Deasy Mayasari |