TIMES MALANG, MALANG – Ajang OLIVIA X 2025 (Olimpiade Vokasi Indonesia) di Universitas Brawijaya, Malang kembali menegaskan peran penting pendidikan vokasi dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap bersaing di era industry 4.0 dan transformasi digital.
Ajang tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 2016 ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga merepresentasikan semangat bersama insan vokasi Indonesia untuk terus bertumbuh, berinovasi dan berdaya saing tinggi.
Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia yang diwakili oleh Khairul Munadi, Penanggung Jawab Bidang Penalaran, Kreativitas, Minat Bakat, dan Kewirausahaan Mahasiswa, di Direktorat Belmawa, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia saat membuka pelaksanaan OLIVIA, Rabu (30/7/2025).
Dalam sambutannya, Khairul Munadi menegaskan bahwa OLIVIA bukan hanya sekadar ajang perlombaan, melainkan sebuah simbol gerakan nasional vokasi yang adaptif, produktif dan mampu bersaing dalam dunia kerja yang dinamis.
“Kegiatan seperti OLIVIA menjadi bukti nyata bahwa generasi muda vokasi memiliki potensi besar untuk menjawab tantangan dunia kerja yang terus berubah. Kompetisi ini tidak semata-mata tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana mahasiswa vokasi belajar, tumbuh, dan menjadi insan yang unggul di bidangnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima proposal kegiatan OLIVIA tahun 2025 dan saat ini sedang dalam proses peninjauan lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk menjadikan OLIVIA sebagai salah satu kegiatan yang akan diakui dalam sistem pemeringkatan nasional SIMKATMAWA (Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan) pada tahun 2026 mendatang.
“Kami sedang mempelajari proposal yang telah masuk, dan insyaallah tahun depan akan kami integrasikan ke dalam pengakuan SIMKATMAWA. Ini adalah bentuk apresiasi sekaligus validasi atas kontribusi luar biasa dari mahasiswa dan dosen pendamping dalam mendorong kualitas vokasi Indonesia,” tambahnya.
Momen kebersamaan dan semangat kolaborasi dalam pembukaan OLIVIA X 2025 di Universitas Brawijaya, menandai langkah maju pendidikan vokasi Indonesia. (FOTO: Afanin Rushafah/TIMES Indonesia)
Pengakuan dalam sistem SIMKATMAWA akan membuka ruang lebih besar bagi perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia untuk mendapatkan rekognisi formal atas kontribusi mereka dalam mengembangkan kreativitas, inovasi dan kewirausahaan mahasiswa.
Lebih dari itu, ajang seperti OLIVIA dapat menjadi salah satu alat strategis untuk membangun ekosistem vokasi yang berkelanjutan, terhubung dengan dunia industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Khairul Munadi juga menyampaikan komitmennya untuk mengusulkan peningkatan anggaran kegiatan vokasi pada tahun 2026, sehingga harapannya dapat memfasilitasi semua kegiatan yang ada dalam program mahasiswa.
“Ini adalah langkah besar. Kami melihat OLIVIA sebagai momentum kolektif vokasi Indonesia untuk naik kelas. Dari kompetisi menjadi kolaborasi nasional, dari kegiatan mahasiswa menjadi bagian dari roadmap pengembangan SDM Indonesia,” tuturnya.
Khairul Munadi juga memberikan apresiasi tinggi kepada Universitas Brawijaya selaku tuan rumah yang telah menyelenggarakan OLIVIA X 2025 dengan komitmen, kesiapan, dan semangat kolaboratif yang tinggi. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh panitia, dosen pembimbing, peserta, dan institusi pendukung atas dedikasinya dalam mewujudkan ajang ini sebagai ikon penting pendidikan vokasi nasional. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |