TIMES MALANG, MALANG – SMAN 1 Bululawang, Kabupaten Malang meraih penghargaan Adiwiyata dari Menteri Lingkungan Hidup berkat penerapan budaya bersih di kalangan peserta didik.
Hari Kusrini, S.Pd, M.M, Kepala SMAN 1 Bululawang, menjelaskan ketika baru menjabat, dia merasa prihatin dengan kondisi sekolah yang tidak layak dan terkesan kotor. Kondisi tersebut semakin buruk dengan dengan minimnya tanaman yang membuat lingkungan belajar kurang nyaman.
Untuk mengatasi masalah ini, SMAN 1 Bululawang menjalin kerja sama dengan Ngalam Waste Bank (NWB) untuk mengelola sampah di lingkungan sekolah. Langkah ini adalah bagian dari upaya menuju status Adiwiyata nasional.
Salah satu program Adiwiyata Nasional SMAN 1 Bululawang adalah penggunaan hasil penjualan sampah untuk membantu siswa yang kurang mampu di sekolah. SMAN Bululawang juga berkerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur untuk mendapatkan arahan dalam melanjutkan program Adiwiyata Nasional.
Penghargaan Adiwiyata ini dianggap sebagai pengakuan atas upaya sekolah dalam menerapkan praktik-praktik baik dan perilaku ramah lingkungan di sekitar sekolah. Dalam pelaksanaannya, sekolah juga melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
"Adanya penghargaan ini, sekolah merasa terpacu untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan di sekolah demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih," ucap Kusrini.
Kusrini juga menekankan bahwa penerapan lingkungan hidup sehat di sekolah sejalan dengan kebijakan Kemendikbudristek melalui Kurikulum Merdeka, yang mendorong transformasi satuan pendidikan dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusif.
Kusrini juga menyoroti beberapa aspek berkontribusi dalam menjaga lingkungan bersih, seperti penghematan energi, pengurangan dan pemilahan sampah di sekolah, penanaman pohon, pengelolaan limbah di sekolah, dan praktik pemanenan air hujan yang merupakan bagian dari konservasi energi.
Rahmatul Ummah, Ketua Tim Adiwiyata SMAN Bululawang, menambahkan bahwa persiapan untuk meraih penghargaan ini dimulai sejak tahun 2013 dengan penghargaan tingkat kabupaten Malang pada tahun 2016. Namun, peduli lingkungan kala itu belum mendapat perhatian administratif yang memadai.
"Setelah kepemimpinan Bu Hari Kusrini, program Adiwiyata kembali digiatkan dengan dukungan Dinas Lingkungan Hidup, sehingga berhasil mencapai tingkat nasional," ucapnya.
Prestasi Adiwiyata Nasional ini telah membentuk kader-kader lingkungan yang terdiri dari sekitar 200 siswa yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan di sekitar sekolah sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Mereka berkomitmen untuk menjaga bumi, meminimalisir pencemaran lingkungan, dan menanamkan nilai-nilai berbudaya bersih.
Anny Saulina, M.Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur, mengaku bangga atas prestasi SMAN Bululawang dalam meraih penghargaan Adiwiyata. Dia melihat penghargaan ini sebagai motivasi bagi peserta didik untuk menjunjung tinggi budaya bersih di sekolah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: SMAN Bululawang Raih Penghargaan Adiwiyata Berkat Budaya Bersih di Sekolah
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |