TIMES MALANG, JAKARTA – Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak di sekolah merupakan salah satu program strategis Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran yang sudah mulai direalisasikan. Hal itu salah satu kepentingannya guna mengatasi masalah gizi buruk bagi siswa, terutama di daerah pedesaan terpencil.
Program MBG ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan siswa, mendukung konsentrasi belajar, dan mengurangi angka stunting yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak.
Namun, selain gizi yang baik juga mendukung pembelajaran, faktor lain seperti kualitas pengajaran, fasilitas, dan lingkungan belajar lebih menentukan peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Benarkah program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu penunjang utama akan peningkatan kecerdasan dan intelektualitas anak?
TIMES Indonesia berhasil mewawancarai secara khusus, Ulyan Nasir, Dosen Filsafat dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan (NW), Lombok Timur.
Dalam wawancara khusus itu, Ulyan Nasir, menilai bahwa, meskipun program ini penting untuk meningkatkan status gizi anak-anak, dampaknya terhadap prestasi akademik bersifat tidak langsung dan lebih terlihat pada kesehatan serta kehadiran siswa semata.
Sebagai pendukung pendidikan, makan siang bergizi dapat memperbaiki kondisi fisik siswa. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh aspek lain. Seperti pelatihan guru dan reformasi kurikulum.
Gizi yang baik memang membantu fokus belajar. Tetapi pendidikan yang berkualitas membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek.
Menurut Anda, apa yang mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan program Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah?
Pemerintah didorong oleh masalah gizi buruk, yang masih menjadi isu besar di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Data dari UNICEF menunjukkan bahwa stunting (kekurangan gizi kronis) mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak.
Program ini, diharapkan mengatasi isu itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada semua anak untuk memiliki energi dan fokus yang cukup dalam proses belajar.
Sejauh mana program ini dipandang penting untuk memperbaiki status gizi anak-anak di sekolah? Bagaimana dengan anak yang tidak sekolah?
Program ini dianggap penting karena menyediakan akses langsung terhadap makanan bergizi, yang dapat memperbaiki status kesehatan siswa.
Namun, anak-anak yang tidak sekolah cenderung terabaikan. Sehingga dampaknya tidak merata. Untuk mereka yang tidak sekolah dan pondok, diperlukan program lain seperti bantuan pangan langsung atau program Posyandu yang lebih menyeluruh.
Apakah makan siang bergizi gratis dianggap solusi langsung untuk meningkatkan kualitas pendidikan?
Makan bergizi gratis ini, tidak dapat dianggap solusi langsung untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sementara gizi yang baik mendukung kesehatan dan konsentrasi, faktor lain seperti kualitas pengajaran, kurikulum, fasilitas, dan lingkungan belajar memiliki peran yang jauh lebih signifikan.
Apa tujuan utama pemberian makan bergizi gratis? Adakah kaitannya dengan janji politik?
Tujuan utama adalah, meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah dan memberikan dasar bagi proses belajar yang lebih efektif.
Namun, tidak bisa diabaikan bahwa kebijakan ini juga memiliki dimensi politis. Terutama jika dicanangkan menjelang atau selama masa jabatan politik untuk memenuhi janji kampanye.
Bagaimana evaluasi pemerintah terhadap dampak program MBG ini?
Evaluasi biasanya dilakukan melalui indikator kesehatan (seperti pengurangan stunting dan anemia), serta prestasi akademik siswa.
Namun, evaluasi terhadap dampak pendidikan sering kali memerlukan waktu yang lebih lama untuk memberikan hasil yang signifikan.
Apakah gizi yang baik dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus anak dalam belajar?
Ya, penelitian menunjukkan bahwa gizi yang baik, khususnya yang kaya akan protein, zat besi, dan vitamin, berkontribusi pada perkembangan otak yang optimal, meningkatkan fokus, dan mengurangi kelelahan.
Adakah bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara makan siang bergizi gratis dan prestasi akademik?
Penelitian di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa program makan siang gratis dapat meningkatkan kehadiran siswa, partisipasi, dan konsentrasi siswa. Meskipun dampaknya terhadap nilai akademik sering kali tidak langsung dan tergantung pada variabel lain.
Apa peran makan bergizi gratis dalam konteks pendidikan Indonesia dibandingkan faktor lain?
Makan bergizi gratis adalah salah satu pendukung siswa cerdas. Tetapi bukan faktor utama. Pendidikan berkualitas di Indonesia lebih bergantung pada peningkatan pelatihan guru, fasilitas, akses teknologi, dan reformasi kurikulum.
Bagaimana perbedaan kualitas pendidikan antara sekolah yang menerapkan program ini dan yang tidak?
Perbedaan kualitas biasanya terlihat pada tingkat kehadiran dan kesehatan siswa. Namun, di negara seperti Finlandia, pendidikan yang unggul lebih bergantung pada pendekatan holistik daripada hanya pada makan siang bergizi.
Apa yang dimaksud dengan "kecerdasan anak" dalam konteks pendidikan?
Kecerdasan anak mencakup kemampuan kognitif (pemikiran logis, pemecahan masalah), emosional (pengelolaan emosi), dan sosial (interaksi dengan orang lain), yang berkontribusi pada keberhasilan akademik dan kehidupan secara keseluruhan.
Bagaimana makan gizi bisa memengaruhi perkembangan kognitif anak?
Asupan nutrisi seperti asam lemak omega-3, zat besi, dan yodium, terbukti meningkatkan perkembangan otak, memori, dan kemampuan berpikir kritis.
Seberapa besar peran gizi dibandingkan faktor lain dalam meningkatkan kecerdasan anak?
Gizi berperan sebagai fondasi. Tetapi lingkungan belajar, stimulasi mental, dan dukungan emosional memiliki pengaruh yang lebih signifikan.
Sejauh mana gizi di sekolah mengatasi kekurangan gizi di rumah?
Gizi di sekolah hanya bersifat tambahan. Kekurangan gizi di rumah, jika kronis, memerlukan intervensi lebih luas seperti bantuan pangan dan edukasi keluarga.
Adakah bukti bahwa makan bergizi gratis dapat meningkatkan kemampuan akademik jangka panjang?
Buktinya ada. Tetapi dampaknya kecil dan lebih sering terlihat pada kesehatan serta kehadiran siswa daripada nilai akademik langsung.
Bagaimana program MBG ini membantu anak dari keluarga miskin?
Program ini memberikan akses makanan sehat yang mungkin tidak terjangkau di rumah, bisa membantu menutup kesenjangan nutrisi.
Apa dampak distribusi makanan bergizi terhadap kesetaraan sosial?
Program ini dapat mengurangi stigma siswa miskin. Memperkuat kesetaraan sosial, dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif.
Adakah risiko ketergantungan pada program ini?
Ada potensi risiko jika keluarga menjadi terlalu bergantung, tetapi ini dapat diminimalkan melalui edukasi gizi dan pemberdayaan ekonomi.
Apakah program MBG ini adalah prioritas anggaran yang sebanding?
Efektivitasnya bergantung pada integrasi dengan kebijakan pendidikan lain. Tanpa perbaikan sistem pendidikan, manfaatnya bisa terbatas.
Apakah kebijakan ini lebih dipengaruhi politik atau kebutuhan nyata?
Meskipun ada kebutuhan nyata, elemen politik sering memengaruhi prioritas anggaran dan pelaksanaannya.
Apakah ini solusi berkelanjutan atau hanya sementara?
Keberlanjutan bergantung pada pengelolaan anggaran dan dampaknya terhadap kesehatan serta pendidikan dalam jangka panjang.
Apa kendala dalam implementasi?
Kendala meliputi logistik, distribusi makanan, keberlanjutan anggaran, dan kualitas makanan yang disediakan. Hal itu akan jelas terjadi.
Menurut Anda, apa cara lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kecerdasan anak?
Fokus pada pelatihan guru, peningkatan kurikulum, akses teknologi, dan keterlibatan komunitas pendidikan. Hal itu yang dapat menjadi langkah yang lebih efektif.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pakar Pendidikan, Ulyan Nasri: Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi Siswa Buat Cerdas
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Yatimul Ainun |