TIMES MALANG, MALANG – Sejarah baru tercipta di Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang pada 5 Maret 2024. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, BI Malang dipimpin oleh seorang perempuan. Febrina, lulusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menjabat sebagai Kepala BI Malang menggantikan Samsun Hadi.
Sejak memimpin, Febrina memainkan peran besar dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi melalui perluasan penggunaan QRIS. Di bawah kepemimpinannya, BI Malang gencar mengkampanyekan inovasi terbaru seperti QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) dan QRIS Tap NFC, yang memungkinkan transaksi lebih cepat, efisien, dan dapat dilakukan dari berbagai skala, termasuk transaksi jarak jauh maupun volume besar.
Berbagai program edukasi dan literasi keuangan turut digencarkan. Melalui acara seperti Pesta QRIS, Pekan QRIS Nasional 2025, hingga pelatihan untuk pelaku usaha, BI Malang terus memperkenalkan manfaat dan keamanan transaksi digital. Upaya ini bertujuan memastikan masyarakat dan merchant, khususnya UMKM untuk memahami kemudahan yang ditawarkan QRIS.
Untuk memperluas ekosistem digital, BI Malang juga menargetkan peningkatan jumlah merchant, terutama pelaku UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Selain itu, QRIS TTM kini dimanfaatkan dalam sistem penerimaan pajak dan retribusi daerah, menjadikan proses pembayaran lebih cepat, transparan, dan efisien.
Sinergi dengan lembaga keuangan, pemerintah daerah, serta komunitas lokal terus diperkuat guna mempercepat implementasi QRIS di berbagai sektor. Bahkan, semenjak dipimpin oleh Febrina, BI Malang aktif merespons berbagai keluhan teknis dari pedagang untuk memastikan kenyamanan dan kepercayaan publik terhadap sistem pembayaran digital.
Pertumbuhan Ekonomi dan Lonjakan Transaksi QRIS
Menurut Febrina, ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 5,22 persen. Meski sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya (5,23 persen), capaian ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen. Kinerja positif tersebut ditopang sektor ekspor dan investasi yang tetap kuat.
Transformasi digital melalui QRIS menjadi salah satu pendorong meningkatnya aktivitas ekonomi di wilayah kerja BI Malang. Pada triwulan III 2025, nilai transaksi QRIS di Malang mencapai Rp7,5 triliun, mencatat pertumbuhan yang sangat signifikan.
Capaian Transaksi QRIS Triwulan III 2025, nilainya Rp7,5 triliun yang terbagi pada jumlah merchant 869.815 dengan kontributor utama yaitu UMKM. Untuk faktor pendorong, yakni meningkatkan adopsi QRIS oleh masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z.
Kemudahan dan efisiensi transaksi non-tunai, ini bisa menjadi akselerasi digitalisasi ekonomi terbesar di Jawa Timur. Bahkan, hampir lebih dari 50 persen pengusaha FnB maupun fashion di wilayah kerja BI Malang, khususnya Kota Malang sudah menggunakan sistem cashless atau pembayaran non tunai dengan mengandalkan QRIS.
Pencapaian tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan BI Malang yang selama ini dipimpin Febrina dalam memperluas ekosistem pembayaran digital. Di bawah kepemimpinan Febrina, QRIS tidak hanya menjadi alat transaksi, tetapi juga pendorong inklusi keuangan dan penguatan ekonomi daerah.(*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |