TIMES MALANG, MALANG – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat baru-baru ini meresmikan Galery City Planning yang berlokasi di gedung Malang Creative Center (MCC). Galeri tersebut menampilkan sejarah dan perencanaan kota lintas masa berbasis teknologi karya anak muda Kota Malang.

Wahyu sendiri mengaku sangat bangga atas hadirnya Galery City Planning yang ada di lantai 2 gedung MCC. 

"Galery ini sangat canggih sekali, luar biasa. Itu semua dikerjakan anak muda Kota Malang," ujar Wahyu, Senin (1/7/2024).

Di dalam galeri tersebut, pengunjung akan dihantarkan menyusuri lorong waktu hingga perjalanan Kota Malang dari masa ke masa melalui berbagai teknologi canggih yang diciptakan.

Mulai dari selfie interactive, AR photo spot, virtual reality, Malang digital maps, coloring game, hingga Galerry Malang Experience dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Fitur selfie interactive, pengunjung dapat berswafoto secara interaktif. Kemudian di AR photo spot, pengunjung bisa merasakan sensasi berfoto bersama tokoh kerajaan nusantara secara virtual. 

Kemudian, di virtual reality, pengunjung bisa menyusuri sudut sudut gedung MCC secara virtual. Di dalam Malang digital maps, pengunjung akan disajikan data real time berbagai hal di Kota Malang baik soal pendidikan, kesehatan hingga tata kota. 

Bagi yang suka menggambar, bisa juga mencoba fitur coloring game. Gambar yang diwarnai pengunjung akan dipindai hingga ditampilkan dalam layar monitor dan seolah gambar tersebut dapat bergerak. 

Selanjutnya, ada gallery Malang experience yang dapat mengantarkan pengunjung melihat dan merasakan suasana era kerajaan, era kolonial Belanda hingga era modern di Kota Malang.   

Seluruh fasilitas ini dibuka secara umum dan dapat dimanfaatkan oleh pelajar maupun mahasiswa untuk belajar teknologi karya anak anak muda di Kota Malang. 

"Saya saat mendampingi Menteri Koperasi, disampaikan bahwa belum pernah ditemukan galeri seperti ini di Indonesia, ada di Singapura. Nah ini ada di Kota Malang," ungkapnya.

Dengan adanya Galery City Planning serta dioperasikannya eskalator, menjadi bukti bahwa gedung MCC yang difungsikan bagi para pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) semakin hidup dan berguna.

Hal ini juga bisa menepis kabar MCC yang bakal dibekukan ataupun anggaran operasional dihilangkan pada APBD 2025 mendatang.

"Tidak ada yang namanya nasib MCC, yang ada bagaimana MCC kita maksimalkan menuju kota kreatif dunia tahun 2025," tegas Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.

Pria yang akrab disapa Eko Sya ini juga menepis kabar anggaran Rp6 miliar yang akan dihilangkan oleh DPRD Kota Malang pada APBD 2025 mendatang.

Ia memastikan, saat ini susunan regulasi untuk pembagian komersil dan non komersil tengah dikaji. Dimana nantinya, keinginan kemandirian MCC juga bisa terwujud.

"Tetap ada (alokasi anggaran Rp6 miliar). Nominalnya mudah-mudahan tetap. Kita upayakan regulasi kita selesaikan segera dan tahun depan untuk pemakaian komersil," ucapnya.