TIMES MALANG, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengaitkan penembakan massal di Pantai Bondi dengan kebijakan Australia terkait Palestina. Turnbull menilai pernyataan Netanyahu tidak tepat dan mencampuri urusan politik dalam negeri Australia.
Kecaman tersebut disampaikan Turnbull dalam wawancara dengan Channel 4 News Inggris. Ia secara tegas meminta Netanyahu untuk tidak ikut campur dalam politik Australia.
“Dengan hormat saya ingin mengatakan kepada ‘Bibi’ Netanyahu, tolong jangan ikut campur dalam politik kami. Komentar seperti itu tidak membantu dan tidak benar,” ujar Turnbull.
Sebelumnya, Netanyahu menyebut kebijakan Australia yang mendukung pembentukan negara Palestina turut memperburuk sentimen antisemitisme dan dikaitkan dengan penembakan massal di Bondi yang menewaskan sejumlah warga Yahudi. Ia menyatakan bahwa antisemitisme akan terus menyebar ketika para pemimpin dunia memilih diam.
Turnbull menolak keras pandangan tersebut. Ia menegaskan bahwa mayoritas negara di dunia mengakui Palestina sebagai sebuah negara dan mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel-Palestina. Menurutnya, Australia merupakan masyarakat multikultural yang berhasil dan tidak boleh membiarkan konflik luar negeri memecah kehidupan sosial di dalam negeri.
“Kami memastikan bahwa perang di Timur Tengah atau di bagian dunia mana pun tidak terjadi di sini. Upaya menghubungkannya dengan peristiwa di Australia tidak membantu dan justru bertentangan dengan apa yang ingin kami capai,” kata Turnbull.
Turnbull juga menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Australia saat ini, Anthony Albanese, yang mengakui kedaulatan negara Palestina pada Agustus lalu, sejalan dengan sejumlah negara Barat lainnya di tengah meningkatnya tekanan internasional terkait perang di Gaza.
Sikap serupa disampaikan Albanese yang menolak adanya kaitan antara kebijakan Australia terhadap Palestina dengan serangan di Bondi. Ia menegaskan bahwa solusi dua negara secara luas diakui sebagai jalan terbaik untuk perdamaian di Timur Tengah.
“Ini adalah momen persatuan nasional. Kita perlu bersatu dan merangkul anggota komunitas Yahudi yang sedang melewati masa yang sangat sulit,” ujar Albanese.
Albanese juga mengunjungi salah satu korban selamat di rumah sakit, Ahmed Al-Ahmed, pemilik toko asal Suriah yang dipuji sebagai pahlawan karena berhasil melucuti senjata salah satu penyerang. Al-Ahmed diketahui pindah ke Australia pada 2006 dan masih menjalani pemulihan.
Pemerintah Australia menyebut para pelaku penyerangan, Sajid Akram dan putranya Naveed, didorong oleh ideologi Daesh. Namun pernyataan Netanyahu yang mengaitkan insiden tersebut dengan isu Palestina memicu kritik luas, termasuk dari Malcolm Turnbull, yang menilai komentar itu tidak berdasar dan kontraproduktif.(*)
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Imadudin Muhammad |