TIMES MALANG, MALANG – Inisiatif masjid berwawasan lingkungan konsep ecogreen muncul dari Masjid Teduh Malang, Desa Jenggolo, Kepanjen Kabupaten Malang. Bertempat di halaman Masjid Teduh, dilakukan launching program Bank Sampah, diikuti jamaah masjid setempat usai salat Jumat, 13 Desember 2024.
Di lingkungan masjid yang asri dengan tanaman dan taman vertikal ini, semangat jamaah dalam kegiatan perdana menabung sampah ini cukup tinggi. Sebelumnya memang sudah dilakukan sosialisasi kepada jamaah.
Kegiatan ini dipimpin dr. M. Abdur Rohman, diikuti masyarakat yang merupakan jemaah Masjid Teduh berjumlah lebih dari 200 orang.
Dokter gigi selaku penanggung jawab program ini menjelaskan, program Bank Sampah berbasis Masjid ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat melestarikan alam dan lingkungan, dengan cara mengolah sampah.
"Sampah yang dibuang akan dipilah atas sampah logam, sampah plastik, kertas, dan botol atau gelas bekas air mineral. Hasil pengumpulan sampahnya, akan dijual untuk kepentingan dana sosial masjid," terang dokter Rohman.
Ke depan, lanjutnya, sampah-sampah tersebut akan diolah menjadi kerajinan atau barang yang bernilai jual tinggi. Ini sebagai upaya mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah sampah.
Rohman menambahkan, untuk sementara, pihak takmir masjid masih belum mengolah sampah organik.
"Rencana pengolahan sampah organik akan dipadukan dengan penanaman tanaman, sebagai bagian dari program lingkungan dan pengolahan sampah secara utuh, menyeluruh, dan produktif," terangnya.
Dikatakan, semua ini dilakukan takmir masjid untuk mewujudkan ecogreen di lingkungan masjid, yang nantinya akan bisa dijadikan percontohan dan pusat pelatihan pengolahan sampah secara terpadu.
Sebelum program ini diluncurkan, lanjut dokter Rohman, semua pengurus takmir Masjid Teduh belajar tentang pengelolaan bank sampah dan pengolahan sampahnya.
"Pihak takmir sempat mendatangkan ahli sampah dari Desa Gampingan, Pagak, bernama Yani. Dari inisiatif ini, pihak takmir langsung antusias membentuk satgas bank sampah dan meluncurkannya," pungkasnya.
Pembina Masjid Teduh, Prof. Wahyudi Siswanto mengungkapkan, inisiasi bank sampah berwawasan ecogreen ini diharapkan pula berorientasi pemberdayaan dan kepedulian sosial, terutama terhadap sesama jamaah.
Menurutnya, ke depan bank sampah juga akan dikelola dari masyarakat sekitar dan jamaah. Setiap pekan, sampah akan dikumpulkan dari rumah-rumah setiap sepekan sekali, untuk kemudian diambil petugas dari takmir masjid.
"Yang pasti, sampah yang sudah dijual untuk dana sosial yang dikelola takmir, yang bisa dimanfaatkan berbagai kegiatan seperti berbagi makanan Jumat berkah, anjangsana bagi yang sakit atau kesusahan" terangnya.
Dari dana sosial takmir Masjid Teduh, kata Wahyudix sebelumnya juga sudah dimulai untuk membantu kegiatan bedah rumah tak layak huni milik warga atau jamaah kurang mampu. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |