TIMES MALANG, TAPANULI – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatra Utara, meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Penyaluran bantuan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana di daerah terdampak.
Bantuan tersebut merupakan kelanjutan dari distribusi bantuan MPR RI sebelumnya di Aceh. Dalam kegiatan di Sumatera Utara, Muzani didampingi Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Kesehatan Benny Oktavianus, serta Wakil Menteri Agama Romo Syafii.
Muzani menegaskan bahwa pemulihan kehidupan masyarakat harus segera dilakukan, terutama di sektor kesehatan, pendidikan, dan keagamaan. Menurutnya, ketiga sektor tersebut menjadi penopang utama agar aktivitas sosial masyarakat dapat kembali berjalan normal setelah bencana.
Ia mengaku menerima sejumlah laporan langsung dari kepala daerah mengenai kondisi di lapangan. Beberapa persoalan, kata Muzani, dapat segera ditindaklanjuti, sementara lainnya memerlukan koordinasi lintas kementerian untuk solusi jangka menengah dan panjang.
Seluruh masukan dari pemerintah daerah dan masyarakat, lanjut Muzani, akan dibawa ke tingkat pusat untuk dibahas bersama kementerian terkait guna memastikan proses pemulihan berjalan optimal.
Dalam kesempatan itu, Muzani juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat dalam penanganan bencana di wilayah Sumatera. Ia menilai keterlibatan langsung Presiden menjadi penguat bagi upaya percepatan pemulihan di daerah terdampak.
Sebanyak 5.000 paket bantuan disalurkan dalam kegiatan tersebut. Bantuan meliputi kebutuhan pokok, obat-obatan, serta perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang terdampak bencana. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan untuk selanjutnya didistribusikan kepada warga.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara per 13 Desember, bencana banjir dan tanah longsor di provinsi tersebut telah menyebabkan 348 orang meninggal dunia dan 91 orang lainnya dilaporkan hilang. Korban terbanyak tercatat di Tapanuli Tengah, disusul Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara.
Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menyampaikan bahwa kondisi wilayahnya berangsur membaik meski masih menghadapi berbagai keterbatasan. Listrik dan jaringan internet mulai kembali berfungsi, sementara distribusi bahan bakar minyak perlahan kembali normal meski masih memerlukan pengawasan ketat.
Pemerintah daerah setempat juga memperpanjang masa tanggap darurat karena masih terdapat sejumlah desa yang terisolasi dan hanya bisa dijangkau melalui jalur darat terbatas atau pengiriman bantuan udara. Selain itu, kerusakan total pada instalasi air bersih menjadi salah satu persoalan mendesak yang membutuhkan penanganan cepat.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat mengungkapkan bahwa ribuan ruang kelas di Sumatra Utara mengalami kerusakan akibat bencana. Pemerintah, kata dia, memprioritaskan agar kegiatan belajar mengajar dapat segera kembali berjalan, baik melalui pembersihan sekolah dengan kerusakan ringan maupun perbaikan dan relokasi untuk bangunan yang rusak berat.
Secara keseluruhan, MPR RI menyalurkan sebanyak 15.000 paket bantuan kemanusiaan ke tiga provinsi terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Masing-masing provinsi menerima 5.000 paket bantuan.
Muzani berharap kehadiran dan perhatian pemerintah pusat, meskipun melalui bantuan yang terbatas, dapat membantu masyarakat bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara bertahap setelah bencana. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |