TIMES MALANG, JAKARTA – Sutradara terkenal, Rob Reiner beserta istrinya ditusuk hingga tewas di rumahnya, dan Presiden Amerika Donald Trump menuai kecaman karena komentarnya yang bernada "menyukurkan".
Setelah pembunuhan itu, seperti dilansir Japan Today, Trump ikut berkomentar di jaringan Truth Social miliknya, menuduh sutradara Rob Reiner yang tewas karena dibunuh itu telah membuat orang "gila" dengan kritiknya yang anti-Trump.
Akibatnya, Trump dikecam karena komentarnya bahwa matinya sutradara terkenal akibat perbuatannya sendiri karena mengkritik presiden AS.
Sejak Senin kemarin, Donald Trump menghadapi badai kecaman setelah memposting komentarnya yang menyimpang dan "menyakitkan" yang menyiratkan bahwa Rob Reiner dan istrinya itu dibunuh karena kritik sutradara terkenal itu terhadap presiden AS.
Diantara mereka yang terkejut justru para loyalis setia Trump.
Pernyataan Trump tersebut memicu gelombang respons negatif yang luar biasa di jaringan Truth Social miliknya yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan basis pendukungnya.
Saat ucapan belasungkawa untuk Reiner mengalir deras, Trump justru melancarkan serangan kasar terhadap sutradara "When Harry Met Sally" dan film-film populer lainnya itu.
Trump mengklaim Reiner bersaudara meninggal "dilaporkan karena kemarahan" yang ditimbulkan Reiner karena mengkritik pemimpin Partai Republik tersebut.
Trump justru membual tentang kesuksesan politiknya sendiri, dan mengatakan bahwa Reiner telah "membuat orang GILA dengan obsesinya yang membara" untuk menyerang presiden.
Komentar tersebut muncul saat polisi mengumumkan bahwa putra Reiner, Nick, telah ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan, sebuah perkembangan yang memperintensified reaksi negatif.
"Saya lebih mengira akan mendengar hal seperti ini dari seorang pria mabuk di bar, bukan dari presiden Amerika Serikat," kata Don Bacon, anggota Partai Republik dari Nebraska yang akan pensiun dari Dewan Perwakilan Rakyat tahun depan, kepada CNN.
Marjorie Taylor Greene, yang dulunya merupakan salah satu sekutu terkuat Trump di Kongres juga menegur Trump atas tanggapannya terhadap "tragedi keluarga" yang "bukan tentang politik apalagi musuh politik."
"Banyak keluarga yang berurusan dengan anggota keluarga yang kecanduan narkoba dan masalah kesehatan mental. Ini sangat sulit dan harus dihadapi dengan empati, terutama ketika berujung pada pembunuhan," tulisnya di X.
Thomas Massie, kritikus Trump lainnya dari pihak Republik di Dewan Perwakilan Rakyat, menyebut komentar presiden itu "tidak pantas dan tidak sopan," sementara politisi moderat dari New York, Mike Lawler, menyebut pernyataan itu "salah."
Trump memiliki rekam jejak panjang dalam membuat unggahan media sosial yang provokatif dan telah membuat marah para Demokrat, tetapi kecaman terbuka dari dalam jajaran Partai Republik dulunya hampir tidak terpikirkan.
Miles Taylor, mantan pejabat keamanan dalam negeri pemerintahan Trump yang menjadi kritikus internal terkemuka setelah menerbitkan buku otobiografi secara anonim pada tahun 2019, menuduh Trump telah "mengejek orang mati" dan mencapnya sebagai "orang mesum yang sakit jiwa."
"Serangannya terhadap (senator Republik) John McCain setelah kematian veteran itu mendorong saya untuk angkat bicara dari dalam pemerintahannya. Ejekan atas pembunuhan Rob Reiner membuat saya semakin bertekad untuk menentang Trump."
Para Demokrat juga bereaksi dengan marah. David Axelrod, mantan kepala strategi Presiden Barack Obama, menggambarkan unggahan Trump sebagai "menyimpang."
"Kurangnya empati dan rasa empati terhadap keluarga Reiner di saat kehilangan dan duka yang mendalam sungguh menyedihkan dan menunjukkan sesuatu. Keluhannya lebih diutamakan daripada duka mereka."
Senator Demokrat Chris Murphy mengatakan Donald Trump sudah "kehilangan akal sehatnya."
"Kini dia menyebut pembunuhan terhadap Rob Reiner dan Michele Reiner karena mereka sendiri karena yang tidak mendukungnya adalah sesuatu yang sungguh menjijikkan," tulis nya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Donald Trump Menuai Badai Kecaman Gegara Ejek Sutradara Rob Reiner yang Mati Dibunuh
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |