https://malang.times.co.id/
Berita

Pro Kontra Program Makan Bergizi Gratis, Penjual di Sekolah Malang Lemas, Wali Murid Harap Menu Tepat

Selasa, 14 Januari 2025 - 12:41
Pro Kontra Program Makan Bergizi Gratis, Penjual di Sekolah Malang Lemas, Wali Murid Harap Menu Tepat Salah satu penjual makanan di kantin SDN Lowokwaru 3 Kota Malang saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Program Makan Bergizi Gratis inisiasi Presiden RI Prabowo Subianto selain berdampak positif tentu juga menimbulkan pro dan kontra. Terlebih, para penjual jajanan dan makanan di kantin-kantin sekolah mulai lemas dan gigit jari. 

Hal ini seperti yang terlihat di SDN Lowokwaru 3, Kota Malang, Jawa Timur. Dimana, kantin di sekolah tersebut terlihat sepi dan hanya ada beberapa lapak yang berjualan. 

Salah satu penjual di kantin SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Mega (54) mengatakan, dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini tentu cukup berdampak kepada usahanya yang memang mengandalkan siswa siswi sekolah. 

Biasanya para siswa siswi membeli makanan maupun jajanan di lapaknya, kini tidak sama sekali. Hanya, ada beberapa anak saja yang masih tetap membeli dagangannya saat istirahat sekolah. 

"Sekarang ya dikit aja cuma mau jajan, gak beli makanan berat, kan sudah ada makan bergizi gratis itu," ujar Mega, Selasa (14/1/2025). 

Ia sendiri menjual sejumlah jajanan seperti bakpao, roti bakar serta menjual makanan berat seperti mie pangsit, bakso hingga nasi goreng. 

"Ya jajanan saya kurangi. Biasanya 5 sekarang ya cuma berapa aja. Kan murid ada 400an, paling yang jajan ke kantin sekarang gak sampai 50," ungkapnya. 

Untungnya, ia diberi keringanan sewa lapak oleh pihak sekolah, sehingga membuatnya sedikit lega jika jualannya tak begitu laku. 

Biasanya, ia harus setor Rp4 juta setahun, kini dia hanya bayar mingguan dan saat libur tak perlu membayar. 

"Iya kita nego ke sekolah, kita minta kebijaksanaan yang sewa dan alhamdulilah diringankan," katanya. 

Meski begitu, ia sebenarnya mendukung apa yang telah menjadi program dan kebijaksanaan dari pemerintah pusat. 

"Itu kan program pemerintah, ya kita rakyat biasa gak bisa nyalahin. Ya kadang anak-anak yang bosen makanan dari program itu, biasanya kembali makan ke kantin. Saya penting bisa buat sehari-hari aja sudah bersyukur," tuturnya. 

Hal serupa juga dirasakan oleh Sri (44) yang juga berjualan di kantin SDN Lowokwaru 3 Kota Malang. Ia menyebut bahwa penghasilannya bisa turun hampir 50 persen saat ini. 

"Ya sekarang paling bawa uang Rp200 ribu ke bawah lah. Biasanya kan Rp400 ribuan gitu," katanya. 

Terpisah, salah satu wali murid di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Afrilia (46) mengaku cukup senang dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini. 

"Saya setuju dengan program ini. Anak anak jadi makan teratur dan gizinya terjamin," ungkapnya. 

Meski begitu, ia juga memberikan catatan. Dimana, sepanjang ia memonitor anaknya maupun siswa siswi lain, banyak yang membuang sisa makanannya, khususnya untuk sayur. 

Sebab, menurutnya apalagi anak-anak di kelas 1 SD tak mau sembarangan memakan sayur. 

"Biasanya dikasih tumis toge, kan anak anak susah. Ya mungkin bisa diganti seperti sop sayur bayam, sop bening atau sayur asem, pasti anak anak suka," jelasnya. 

Ia ingin, agar program ini tetap berjalan dengan mekanisme yang baik dan sasaran menu yang tepat kepada anak anak agar tidak dibuang begitu saja. 

"Mungkin menu harus banyak variasi ya. Jangan ayam terus, bisa ganti ikan laut kan. Biar anak anak gak bosen, kalau bosen terus dibuang kan sayang," ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.