TIMES MALANG, MALANG – Desa Poncokusumo, salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, punya satu kawasan wisata berbasis desa yang sangat menarik. Desa Wisata Poncokusumo, menjadi kawasan yang memadukan banyak hal, mulai potensi alam, pertanian, hingga tradisi masyarakat desa dan berbagai kearifan lokal lainnya dalam satu Peta Kawasan Wisata.
Desa Poncokusumo memang sangat strategis keberadaannya, berada di lereng sisi timur Gunung Semeru. Ketinggian wilayah desa ini sekitar 700–1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi geografis tersebut menjadikan Desa Poncokusumo punya kualitas udara yang baik dan sejuk, dengan hamparan lanskap alam yang indah sejauh mata memandang. Ini pula yang menjadikan banyak wisatawan mengunjunginya.
Terlebih, Desa Poncokusumo yang berbatasan dengan beberapa desa lain di Kecamatan Poncokusumo, menjadi salah satu pintu gerbang menuju kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS).
Pemandangan senja yang menakjubkan di area Ledok Ombo camping ground di Desa Wisata Pomcokusumo. (Foto: Pokdarwis/for TIMES Indonesia)
"Ada enam destinasi dan obyek wisata unggulan di sini. Konsepnya desa wisata dalam satu kawasan, menjadikan Desa Poncokusumo muncul sebagai destinasi wisata rekreatif dan serba ada. Di sini memadukan spot dan destinasi unik dan khas yang dipunyai masing-masing, termasuk budaya dan kearifan lokalnya," terang Ketua Pokdarwis Desa Wisata Poncokusumo, Purna Irawan, Sabtu (9/8/2025).
Desa Poncokusumo juga dikenal sentra pertanian hortikulturanya, terutama budidaya jeruk yang juga dijadikan obyek wisata petik jeruk bagi wisatawan. Selain itu, banyak didapati sayuran dataran tinggi, juga bunga hias krisan.
Penasaran menjelajah dan menikmati wisata kawasan di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang? Berikut tempat-tempat unik dan cantik yang ada di Desa Wisata Poncokusumo:
Ledok Ombo Camping Ground
Ledok Ombo yang merupakan sebuah kawasan bumi perkemahan ada di Desa Poncokusumo. Tempat ini punya legenda sejarah, dikenal sejak dahulu sebagai tempat untuk kegiatan Pramuka atau Padvinder dalam bahasa Belanda.
Sekarang Ledok Ombo dimanfaatkan sebagai kawasan Bumi Perkemahan dan tempat wisata yang menawarkan view alam yang asri dengan berbagai fasilitas lengkap bagi pengunjung.
Keindahan Mata Air Banyu Biru
Banyu Biru adalah kawasan alam yang terdapat mata air sumber alami. Kawasan Banyu Biru ini akan memanjakan pengunjung, dengan pemandangan memukau di sekitar lereng gunung Semeru.
Seperti namanya, Banyu biru dalam bahasa Jawa yang berarti air yang terlihat berwarna kebiruan, menggambarkan bahwa kondisi airnya asri nan sejuk. Kawasan Banyu Biru ini cocok dinikmati bersama dengan teman maupun keluarga.
Rest Area Jamun Spot Sunset
Berada di daerah ketinggian lereng Semeru yang bisa dilihat lepas, Desa Wisata Poncokusumo menawarkan tempat santai Jamun Spot Sunset (JSS). Lokasinya berada di ketinggian 1.300 mdpl.
Tempat singgahan bagi wisatawan ini menawarkan panorama indah yang memanjakan mata. Terlebih panorama senja atau sunset saat sore hari, maupun sunrise di pagi hari.
Hanya dalam waktu 30 menit dari pusat Desa Poncokusumo, wisatawan akan dapat menikmati keindahan panorama yang ditawarkan di spot JSS. Bagi wisatawan yang suka berkemah, JSS adalah pilihan yang bakal sangat mengesankan.
Taman Kali Lesti Cocok untuk Keluarga
Desa Poncokusumo Kabupaten Malang dilewati sebuah sungai yang disebut Kali Lesti. Maka, Taman Kali Lesti merupakan salah satu destinasi wisata di Desa Poncokusumo yang sayang dilewatkan. Di Taman Kali Lesti ini, keindahan alam berpadu dengan beberapa spot wisata buatan seperti kolam pemandian.
Terletak di kawasan sejuk dan pemandangan alam yang asri, destinasi ini menawarkan konsep wisata keluarga yang ramah kantong sekaligus edukatif.
Wisata Ragam Budaya dan Adat Tradisi
Keberagaman budaya dan tradisi lokal, serta keramahan masyarakat Desa Poncokusumo juga menjadi kekhasan tersendiri dari kawasan desa ini. Selain menjadi daya tarik minat wisatawan, semua itu tentunya menambah nilai lebih sebagai perpaduan destinasi wisatanya.
Di Desa Poncokusumo, wisatawan bisa menemukan Rumah Adat Poncokusumo, destinasi wisata kaya sejarah tradisi yang sudah berdiri sejak lama. Rumah ini menjadi saksi bisu perjalanan kehidupan masyarakat lokal, yang sudah berlangsung hingga sembilan generasi.
Wisatawan akan diajak mengenal nama-nama serta memahami sejarah dan makna filosofi dari bagian-bagian rumah tradisional Poncokusumo, mulai pondasi hingga atap. Selain itu, wisatawan juga dapat mengikuti kegiatan edukatif seperti membatik atau menganyam, di rumah adat Poncokusumo sesuai permintaan dari mereka.
Ada juga tempat wisata religi Sanggar Pamujan, yang merupakan tempat ritual di era Kapitayan. Kapitayan sendiri adalah sebuah agama dalam masyarakat Jawa kuno sebelum masuknya animisme dan dinamisme. Kepercayaan tertua ini berlandaskan pada penghormatan ‘Sang Hyang Taya’, Tuhan Yang Maha Esa tanpa rupa dan bentuk.
Pilihan Paket Wisata
Menggali secara utuh dan untuk bisa menjelajah semua tempat wisata terpadu yang ada di Desa Wisata Poncokusumo, pengunjung bisa memilih 5 (lima) paket wisata dengan biaya paket bervariasi.
"Paket wisata ke Desa Poncokusumo sampai saat ini sudah mencapai 1.000 paket kunjungan. Paling diminati paket wisata edukasi dan living, sudah mencapai 800-an paket," terang Irawan.
Untuk kendaraan pengunjung paket wisata dengan kendaraan besar, parkirnya hanya sampai di sekitar balai Desa Poncokusumo, juga beberapa area parkir destinasi yang sudah disediakan. Di luar itu, bisa menggunakan jasa sewa jeep miliki warga sekitar.
"Desa Wisata Poncokusumo mulai bukannya sejak 2014, dan sudah booming pengunjung sejak sebelum pandemi lalu," demikian Purna Irawan.
Lokasi dan Jalur Wisata Desa Poncokusumo
Desa Poncokusumo punya jarak tempuh hanya sekitar 45 menit dari Kota Malang. Dari exit tol Pakis, perjalanan ke Desa Poncokusumo cukup lurus melewati jalur utama Pakis-Tumpang sampai Poncokusumo.
Rute lainnya, bisa dari jalur setelah perjalanan udara Bandara Abdulrahman Saleh. Sedangkan, dari Stasiun Kota Baru Malang, bisa melewati jalur Rampal - Kedungkandang - Madyopuro menuju Poncokusumo. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Faizal R Arief |