https://malang.times.co.id/
Berita

Kementan Semangati Pemuda Tani dalam Seminar di Banyuwangi

Jumat, 01 April 2022 - 16:59
Kementan Semangati Pemuda Tani dalam Seminar di Banyuwangi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana berbicara pada Seminar ''Pemuda Bangga Bertani'' yang digelar di Kabupaten Banyuwangi, Kamis (31/3/2022). (Foto: Polbangtan Malang)

TIMES MALANG, BANYUWANGI – Gerakan pembangunan dan peningkatan produktivitas pertanian yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), membutuhkan peran dari generasi muda. Untuk itu, Kementan terus mendorong hadirnya para petani muda.

“Sektor pertanian itu adalah lapangan kerja yang menjanjikan, selama ada kemauan yang serius untuk menggarap sumber daya alam yang kita miliki,”  ujar Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentn RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan.

SYL menyebutkan di negara-negara maju sekalipun, pertanian tetap menjadi sektor penting dan krusial. Bahkan para pelaku pertanian memiliki peran penting di negara-negara tersebut.

“Di negara-negara seperti Jepang dan Korea, orang-orang yang hebat adalah petani. Bahkan di Amerika Serikat, orang-orang yang bisa menjadi pemimpin adalah mereka yang memiliki lahan pertanian yang luas,” sebutnya.

Di Indonesia sendiri, sektor pertanian terbukti menjadi sektor yang tangguh selama masa pandemi. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), SYL menyebutkan bahwa di masa awal pandemi pada kuartal II – 2020, sektor pertanian tumbuh 16,24 persen dan menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Polbangtan-Malang-1.jpgPara pembicara pada Seminar "Pemuda Bangga Bertani" yang digelar di Kabupaten Banyuwangi, Kamis (31/3/2022). (Foto: Polbangtan Malang)

“Kebutuhan pangan akan selalu penting dan tidak terpengaruh oleh pandemic. Ada atau tidak ada virus covid, manusia akan tetap butuh makanan. Maka negara kita bisa kuat karena ada pertanian kuat,” tegas SYL.

Lebih lanjut, Ia mengharapkan anak muda yang terjun ke sektor pertanian harus bisa meninggalkan mindset lama bahwa bertani adalah kegiatan kotor dan tradisional.

Ia pun meminta para petani muda untuk terus berinovasi, serta terapkan teknologi dan sistem usaha tani yang benar.

"Sebagai anak muda kalian harus mampu melakukan itu. Tumbuhkanlah jiwa yang kuat dalam membangun pertanian. Kalian harus hadir dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia," urainya.

Senada dengan Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa Kementan sangat serius dalam meningkatkan kapasitas petani. Program-program yang telah dijalankan antara lain elatihan sejuta petani dan penyuluh, pembentukan komda Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) di 34 Propinsi.

"Mereka ini sangat diharapkan menjadi pionir-pionir untuk mampu mengajak, membimbing para muda diwilayahnya masing-masing untuk membangun sektor pertanian," katanya.

Dedi menambahkan, petani muda adalah generasi yang menarik untuk dipantau perilaku, pola pikir serta manajemen keuangannya dalam berwirausaha.

Menindaklanjuti arahan Mentan RI, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang), Kamis (31/3/2022) menghadiri Seminar Pemuda Bangga Bertani bertajuk “Pertanian Presisi Menyongsong Revolusi Industri 4.0 Bagi Kaum Milenial” yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi di Hotel Ketapang Indah.

Seminar nasional itu dihadiri oleh Bupati Banyuwangi dan wakilnya, serta beberapa narasumber di antaranya Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana, Bupati Ngawi sekaligus Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur Ony Anwar Harsono, Ketua BPC HIPMI Banyuwangi Dede Abdul Ghany. Hadir pula Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan Untag Banyuwangi serta ratusan petani milenial yang berada di lingkup Kabupaten Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak potensi dan keunggulan yang belum dapat tergali secara optimal. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi disebutkan bahwa sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuwangi. 

Ipuk menyebut dalam satu dekade terakhir sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Banyuwangi sekitar 50%. Nilai ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan PDRB Nasional. Selain itu sektor pertanian merupakan penyerap angkatan kerja terbesar. 

"Ketika sektor lain belum mampu menyerap banyak tenaga kerja, sektor pertanian dapat berfungsi sebagai katup pengaman untuk mengatasi masalah pengangguran," ungkap Bupati.

Sementara Direktur Polbangtan Malang Setya Budi Udrayana mengatakan bahwa ada 5 program Kementan yang dicanangkan oleh Mentan RI saat ini yakni Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas; Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri; Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; Program Dukungan Manajemen.

Tantangan saat ini, kata dia, adalah jumlah rumah tangga petani 10 tahun terakhir (2003-2013) berkurang sebanyak 5 juta. Sebanyak 61 persen petani Indonesia berusia di atas 45 tahun. Dia mengatakan, banyak generasi milenial yang menganggap profesi sebagai petani tidak keren (kumuh, miskin, komunitas yang terpinggirkan). Menurunnya jumlah petani mengancam Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pangan di masa mendatang.

Untuk itu, lanjut dia, diperlukan generasi muda sebagai penerus pembangunan pertanian. Kemajuan teknologi (pertanian 4.0) menuntut SDM yang siap bersaing dan profesional di sektor pertanian. 

”Petani milenial diharapkan berinovasi dan memiliki gagasan kreatif sehingga bermanfaat bagi kelangsungan pertanian," ujarnya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (1/4/2022).

Saat ini Kementan mengadakan program petani milenial di antaranya Pendidikan Vokasi seperti di Polbangtan Malang, Pelatihan Vokasi, PWMP (Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian), YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services), Kostratani dan Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA).

Program selanjutnya di Kementan, lanjut Uud, adalah Digitalisasi Pertanian yang meliputi Penerapan IoT (Internet of Thing), Robot Construction, Artificial Intelligence untuk pengembangan AWR dan otomatisasi mekanisasi pertanian.

Seminar yang dihadiri Polbangtan Malang itu dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber lainnya diakhiri dengan tanya jawab antara peserta dan narasumber. (*)

Pewarta :
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.