TIMES MALANG, MALANG – Silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan dan disimpan di kantong plastik yang kedap udara atau bisa menggunakan silo/ drum, sehingga pakan tersebut mengalami proses fermentasi. Pembuatan silase dilakukan agar dapat digunakan pada saat kesulitan mendapatkan pakan terutama pada musim kemarau. Namun, karena proses pembuatan silase tidaklah mudah dan membutuhkan waktu minimal 21 (dua puluh satu) hari untuk menfermentasi hijauan, maka perlu diadakan pelatihan khusus untuk peternak.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan tulang punggung pembangunan pertanian.
"Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil," ujar Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arshanti menambahkan bahwa pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi.
"Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan," kata Idha.
Hal tersebut mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Program Studi Agribisnis Peternakan, melalui program “Agrinak Mengabdi Untuk Negeri”. Kelompok 8 yang diketuai oleh Bagas Alfintoro melaksanakan pelatihan pembuatan silase untuk ternak ruminansia di Desa Tlogowaru, Kabupaten Malang, 1 Desember 2024.
“Saya harap pelatihan ini membuat pelaku usaha ternak ruminansia lebih terbuka wawasannya, meningkatkan kemampuan, khususnya dalam melakukan pengawetan pakan ternak dengan teknologi silase, Saya ingin cita-cita pertanian yang terpadu dan berkelanjutan bisa terwujud.” ujar Bagas Alfintoro.
Menurut Bagas, silase memiliki keunggulan sebagai pakan ternak yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, jenis pakan tersebut bisa digunakan oleh peternak sebagai tabungan pakan pada waktu-waktu yang dibutuhkan, terutama pada musim kemarau.
Selain itu, pembuatan pakan silase dapat menjadi alternatif solusi mengurangi frekuensi pemberian pakan hijauan. Pakan silase juga memiliki peranan yang baik untuk mendukung system peternakan terpadu dan juga bahkan memiliki potensi peluang bisnis dengan memproduksi dan menjualnya.
Kegiatan workshop ini menyasar warga Desa Tlogowaru, khususnya yang tergabung dalam kelompok ternak Desa Tlogowaru. Peserta pelatihan antusias dalam mengikuti kegiatan pengawetan pakan dengan teknologi silase.
Hal tersebut tampak dari pertan aktif peserta dalam memberikan respon tentang materi yang disajikan oleh tim. Antusiaisme peserta juga tampak saat melakukan praktik langsung membuat silase. Kegiatan tersebut dilakukan secara tatap muka di area sekitar kandang kelompok ternak, di Desa Tlogowaru, Malang, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut didukung oleh Tim Dosen Prodi Agrinak dan juga mahasiswa Prodi Agrinak. Ketua Kelomplok Ternak wilayah Tlogowaru, Bapak Nico Aldiansyah, mengapresiasi kontribusi aktif mahasiswa dalam turut sera melaksanakan pelatihan dan pengabdian ini.
“Saya berharap mahasiswa bisa menjadi perantara kampus dalam menyebarluaskan keilmuan teori maupun praktis untuk memberi manfaat kepada masyarakat sekitar serta memberi perupahan ke arah yang lebih positif melalui introduksi keilmuan terbaru,” kata Nico.
Selain memberikan pelatihan keterampilan kepada kelompok ternak. Tim Agrinak Mengabdi juga memberikan 20 plastik silase 120 micron yang bisa dimanfaatkan untuk silo (menyimpan silase). Setiap peserta yang berpartisipasi juga dibekali modul teknis tata cara membuat silase.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata peran mahasiswa Polbangtan Malang Prodi Agribisnis Peternakan dalam melakukan hasil kajian keilmuan dan riset-riset yang dikembangkan di lingkungan kampus guna menawarkan solusi untuk permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh peternak ruminansia. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |