TIMES MALANG, MALANG – Peredaran uang palsu mulai menyasar wilayah Kota Malang. Hal ini didapati usai penjual bensin eceran di Jalan MGR Sugiyopranoto tertipu pembayaran uang palsu.
Pemilik bensin eceran, Ilham Fahriansyah (30) mengaku dirinya tertipu oleh pembeli dengan memberikan uang palsu pecahan Rp100 ribu. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/2/2024) sekitar pukul 19.00 WIB saat keponakan Ilham, yakni Zaki menggantikannya berjualan bensin eceran.
Ilham mengatakan, mulanya saat itu ada dua orang laki-laki dan Perempuan berboncengan untuk membeli bensin dua liter.
"Saat itu, mereka membayar dengan uang Rp100 ribu. Awalnya keponakan saya itu gak curiga, karena kebingungan mencarikan kembalian. Baru setelah keduanya pergi, keponakan saya agak curiga," ujar Ilham, Senin (26/2/2024).
Setelah itu, Zaki pun menyerahkan uang Rp100 ribu tersebut kepada Ilham dan ketika diperiksa, ternyata uang tersebut palsu. Ilham yang mengetahui yang itu palsu, langsung memeriksa rekaman CCTV untuk melihat sosok pemilik uang tersebut.
Uang palsu yang diterima penjual bensin eceran. (Foto: Ist)
"Uangnya itu gambar dan ukurannya mirip asli. Cuma bedanya ini kerasa kayak kertas biasa dan gambarnya puyeh (buram)," ungkapnya.
Kejadian tersebut ternyata juga terekam oleh CCTV. Dalam rekaman, terlihat laki-laki dan perempuan tersebut mengenakan jaket tanpa menggunakan helm. Rekaman CCTV tersebut pun juga diserahkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.
"Petugas juga sudah datang minta keterangan dan ingin menemui keponakan, tapi dia lagi kerja. Uang palsunya sudah diminta oleh petugas tadi," katanya.
Sementara, Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto membenarkan adanya dugaan penyebaran uang palsu di Kota Malang. Pihaknya telah menerjunkan personel untuk melakukan penyelidikan ke lokasi terkait peredaran uang palsu.
"Petugas sudah kita terjunkan ke lokasi untuk melakukan Lidik," ungkapnya.
Adanya peristiwa ini, pihak kepolisian meminta agar seluruh masyarakat yang mengetahui informasi dan menjadi korban peredaran uang palsu untuk segera melapor.
"Kami harap masyarakat bisa melapor agar bisa membantu petugas. Supaya polisi bisa mendapatkan, informasi lebih banyak untuk membantu penyelidikan," tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |