https://malang.times.co.id/
Berita

Warga Diimbau Pakai Masker, 8 Ribu Kasus ISPA Serang Kota Malang

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:10
Warga Diimbau Pakai Masker, 8 Ribu Kasus ISPA Serang Kota Malang Ilustrasi ISPA. (Foto: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat sebanyak 8.990 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terjadi sejak Januari hingga akhir September 2025. Angka ini menjadi perhatian serius di tengah musim pancaroba yang kerap memicu gangguan pernapasan.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, ISPA masih menempati daftar 10 besar penyakit terbanyak yang dialami warga. Gejala umumnya berupa gangguan saluran pernapasan bagian atas, seperti batuk, bersin, dan rasa tidak nyaman di tenggorokan.

“Yang namanya ISPA itu datang dengan keluhan mulai dari hidung sampai saluran pernapasan atas. Bisa serik, bersin, atau batuk, itu sudah termasuk ISPA,” ujar Husnul, Sabtu (18/10/2025).

Berdasarkan data Dinkes, kelompok dewasa usia 19 sampai 59 tahun menjadi penyumbang kasus tertinggi dengan 4.598 kasus, disusul remaja (10–18 tahun) sebanyak 1.618 kasus, lansia (60 tahun ke atas) sebanyak 1.463 kasus, dan anak-anak (5–9 tahun) sebanyak 1.311 kasus.

Meski jumlahnya tinggi, Husnul menuturkan tren kasus ISPA di Kota Malang cenderung stabil tanpa lonjakan signifikan dari bulan ke bulan.

Menghadapi musim pancaroba, Dinkes mengimbau masyarakat kembali menerapkan pola hidup sehat sebagaimana saat pandemi Covid-19, salah satunya dengan menggunakan masker saat berada di kerumunan atau ruang terbuka.

“Cuaca pagi panas, sore hujan, ini menjadikan tubuh mudah rentan. Kalau tidak ada kegiatan mendesak, sebaiknya di dalam ruangan. Gunakan masker dan biasakan cuci tangan pakai sabun,” imbaunya.

Selain menjaga kebersihan, masyarakat juga diminta memperhatikan asupan gizi dan istirahat cukup agar daya tahan tubuh tetap optimal menghadapi perubahan cuaca ekstrem.

Husnul menambahkan, meski belum ditemukan kasus Covid-19 baru di Kota Malang, masyarakat diminta waspada terhadap gejala lanjutan ISPA seperti demam tinggi atau sesak napas. Kondisi tersebut dapat menjadi pintu masuk virus lain, termasuk varian Covid-19 yang terus berkembang.

“Virus terus bermutasi. Gejala tambahan dari ISPA bisa saja menjadi awal masuknya virus lain, termasuk Covid-19,” pungkasnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.