TIMES MALANG, MALANG – Pemilihan Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang pada Konfercab XVI yang digelar di Grand Kanjuruhan, Kepanjen, Minggu dini hari (23/11/2025), berjalan penuh dinamika. Dari proses voting, nama petahana Fatkhurrozi kembali dipercaya memimpin GP Ansor Kabupaten Malang untuk masa khidmat 2025–2029.

Fatkhurrozi, yang akrab disapa Gus Rozi, meraih dukungan mayoritas dengan 265 suara. Ia unggul jauh dari pesaingnya, Abdul Majid atau Cak Majid, yang memperoleh 113 suara. Hasil ini mengukuhkan kembali posisi Gus Rozi sebagai nakhoda organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama tersebut.

Menjelang pemilihan, jalannya konferensi sempat diwarnai kejutan. Nama Cak Majid muncul sebagai penantang di luar prediksi, mengingat sebelumnya beredar empat figur yang disebut-sebut akan maju, yaitu Sukron Fauzi (Sekretaris PC Ansor demisioner), Ahsani Fathurrohman, Zulham Akhmad Mubarrok (anggota DPRD Kabupaten Malang), serta Fatkhurrozi sendiri.

Namun dinamika mengerucut pada pertarungan head to head antara Gus Rozi dan Cak Majid hingga proses pemungutan suara.

Usai ditetapkan sebagai ketua terpilih, Fatkhurrozi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan jalannya konfercab, termasuk para pengurus cabang, PAC, dan ranting yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara penuh.

Fokus pada Kaderisasi dan Penguatan Organisasi

Menyongsong periode baru, Fatkhurrozi melakukan refleksi atas masa kepemimpinan sebelumnya. Ia mengakui pada awal periode pertamanya memimpin PC GP Ansor Kabupaten Malang pada 2021, dirinya masih meraba arah kebijakan organisasi.

“Satu visi-misi yang saya usung saat itu adalah membentuk kader militan dan organisasi Ansor yang kuat. Dari visi tersebut, bidang kaderisasi kami jadikan fokus utama gerakan,” ujarnya.

Setelah terpilih, visi itu diwujudkan melalui percepatan kaderisasi secara konsisten. Ia menyebut GP Ansor Kabupaten Malang berhasil mencatat banyak kemajuan, mulai dari penyelenggaraan Diklatsar, upgrading, hingga penguatan kapasitas kader di berbagai wilayah.

Menurutnya, seluruh PAC di Kabupaten Malang tanpa terkecuali telah menyelenggarakan kaderisasi selama masa kepengurusannya. Di tingkat cabang, pengurus juga mengambil peran serupa untuk memastikan kaderisasi berjalan merata.

“Kami tidak ingin hanya memberi instruksi tanpa contoh. Karena itu, pengurus cabang juga memiliki tanggung jawab melaksanakan kaderisasi agar tidak hanya pandai berbicara,” tegasnya.

Ia menambahkan, selama periode berjalan, PC GP Ansor Kabupaten Malang telah mengadakan sejumlah pelatihan strategis seperti dua kali Diklatsus Bansar, PKL, serta pelatihan instruktur.

Menghadapi masa khidmat 2025–2029, Fatkhurrozi menekankan perlunya evaluasi menyeluruh. Program-program yang belum terlaksana pada periode sebelumnya, terutama yang sudah disepakati dalam Rapat Kerja Cabang, akan menjadi fokus pada kepengurusan mendatang. (*)