https://malang.times.co.id/
Berita

Pameran Sains Goethe-Instituete dan UM Malang, Jelajahi Perubahan Bumi Melalui Sains dan Teknologi

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 13:39
Pameran Sains Goethe-Instituete dan UM Malang, Jelajahi Perubahan Bumi Melalui Sains dan Teknologi Pameran Sains Goethe-Instituete dan UM Malang

TIMES MALANG, MALANG – Pameran keliling "Universum, Mensch, Intelligenz" (UMI) yang digelar oleh Goethe-Institut bekerja sama dengan Max Planck Society, kini hadir di Malang City Center (MCC) lantai 4 mulai tanggal 15 Agustus hingga 10 September 2024. Pameran dari sastra Jerman UM Malang ini bukan sekadar tampilan visual, melainkan juga sebuah perjalanan edukatif yang menunjukkan betapa pentingnya penelitian dalam budaya Jerman, terutama dalam menghadapi tantangan global saat ini.

Pameran UMI disusun untuk memberikan wawasan mendalam mengenai lima tema utama: Universum (Alam Semesta), Menschheitsgeschichte (Sejarah Manusia), Anthropozän (Antroposen), Gehirn (Otak), dan Künstliche Intelligenz (Kecerdasan Buatan). Setiap booth di MCC didedikasikan untuk mengeksplorasi berbagai aspek dari tema-tema ini, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memahami lebih dalam tentang sains dan teknologi yang berkembang pesat di Jerman.

“Rata-rata pengunjung di Pameran UMI sejak pembukaannya pada tanggal 15 Agustus mencapai 100 orang per hari. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pengunjung umum dari usia balita hingga dewasa,” ujar Erin Alida Damayanti, seorang relawan dari Prodi Sastra Jerman Universitas Negeri Malang kepada tim TIMES Indonesia (30/8/2024).

Salah satu booth yang paling menarik perhatian adalah tema Anthropozän (Antroposen), yang terletak dekat pintu masuk lantai 4. Di booth ini, pengunjung dapat melihat berbagai barang asli maupun replika yang didatangkan langsung dari Jerman, terkait dengan tema perubahan bumi akibat aktivitas manusia.

Pembahasan Topik Anthropozän (Antroposen)

Topik Anthropozän (Antroposen) atau "Zaman Bumi Manusia" menyoroti bagaimana manusia modern telah menjadi faktor utama yang memengaruhi sistem bumi, mulai dari perubahan iklim hingga keanekaragaman hayati. Fenomena ini dipicu oleh industrialisasi yang meningkatkan suhu rata-rata global dan perubahan signifikan lainnya yang berlangsung sejak abad ke-19.

Dalam sub-topik "Menschengemachte Welt?" atau "Dunia Buatan Manusia?", dijelaskan bagaimana penggunaan bahan bakar fosil secara besar-besaran selama era industrialisasi telah menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dan karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Peristiwa ini dikenal dengan istilah "Great Acceleration" atau "Percepatan Tinggi", yang menandai lonjakan populasi dunia seiring dengan meningkatnya penggunaan energi fosil.

Di booth ini, terdapat juga berbagai objek menarik seperti toples berisi lignit, plastik, dan replika serangga yang mengilustrasikan dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan. Misalnya, data menunjukkan bahwa sejak 2015 hingga 2018, Jerman berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik hingga 64%, sebuah pencapaian yang menggambarkan kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan.

Das Angesicht Der Erde: Wajah Bumi yang Berubah

Lanjut ke sub-topik lain, pengunjung akan diajak memahami bagaimana aktivitas manusia telah mengubah wajah bumi secara signifikan. Di Spanyol Selatan, misalnya, ada sebuah area seluas 350 kilometer persegi yang ditutupi oleh terpal plastik untuk keperluan pertanian intensif. Meskipun efektif untuk produksi pangan, lanskap ini hampir tidak menyediakan ruang bagi kehidupan liar.

Bukan hanya daratan yang terpengaruh, sungai-sungai seperti Mississippi di Amerika Utara juga mengalami perubahan besar akibat industri dan pertanian. Sungai ini kini menjadi pusat penelitian lintas disiplin untuk mempelajari bagaimana manusia telah mengubah ekosistem alam secara drastis.

Klima in Der Krise: Krisis Iklim Global

Pameran UMI juga menyoroti krisis iklim yang menjadi perhatian global. Selama 200 tahun terakhir, suhu rata-rata global telah meningkat sekitar satu derajat Celcius, sebuah kenaikan yang sangat signifikan dalam sejarah bumi. Para ilmuwan di Jerman dan Brasil sedang mengembangkan berbagai solusi inovatif untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim, termasuk usaha mengubah CO2 menjadi bahan baku menggunakan teknologi canggih.

Vielfalt Des Lebens: Keanekaragaman Hayati dan Masa Depannya

Selain itu, pameran ini menampilkan proyek-proyek penelitian mengenai keanekaragaman hayati dan bagaimana berbagai spesies hewan dan tumbuhan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem bumi. Proyek seperti Icarus dan "Eksperimen Jena" memberikan wawasan baru tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati, yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia.

Pameran Universum, Mensch, Intelligenz di MCC adalah ajang yang tidak hanya memperkaya pengetahuan pengunjung, tetapi juga menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap isu-isu global. Melalui pameran ini, generasi muda Indonesia diharapkan dapat memahami pentingnya penelitian dan inovasi dalam menghadapi tantangan masa depan. Pameran ini juga menggarisbawahi potensi besar yang dimiliki bangsa Indonesia dalam berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.(*)

Pewarta : TIMES Magang 2024
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.