TIMES MALANG, JAKARTA – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa generasi muda dan akselerasi teknologi menjadi faktor utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dan mencapai Astacita, visi besar Indonesia untuk kemajuan di masa depan.
Hal ini disampaikan Wapres Gibran dalam acara Buka Puasa Bersama Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) di Jakarta, Senin (11/3).
"Astacita harus kita dukung penuh. Bonus demografi harus bisa ditangkap, dan kita semua harus bersinergi dengan pemerintah. Sesama anak muda harus saling mendukung dan bergandengan tangan," ujar Gibran.
Bonus Demografi: Kesempatan Sekali Seumur Hidup
Menurut Wapres, bonus demografi yang dimiliki Indonesia pada periode 2020-2030 merupakan kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan baik. Dengan mayoritas penduduk berada di usia produktif, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas nasional dan menuju Indonesia Emas.
"Kesempatan ini hanya datang sekali dan tidak akan terulang lagi. Yang bisa menuju ke sana adalah mereka yang bekerja keras, fokus, dan berani melakukan lompatan," tegasnya.
Namun, di tengah potensi besar ini, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan global, seperti gejolak geopolitik dan krisis energi. Oleh karena itu, Gibran menilai bahwa inovasi dari generasi muda menjadi solusi utama untuk menghadapi perubahan zaman.
"Ini tantangan besar dan tidak mudah untuk dihadapi. Untuk mengatasinya, dibutuhkan inovasi dan terobosan baru. Biasanya yang paling jago dan berpikir 'out of the box' adalah anak-anak muda. Terlebih, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari lagi," katanya.
Peran Hipmi dalam Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran juga mengajak para pengusaha muda di Hipmi untuk turut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Hipmi memiliki peran strategis dalam mendorong ekonomi nasional. Fokuslah pada industri padat karya, dan jangan lupa menggandeng nelayan, petani, UMKM, serta mendukung kemajuan teknologi dan hilirisasi," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya, dan menghindarkan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap).
"Dengan hilirisasi, kita akan meningkatkan nilai tambah dalam negeri, membuka lapangan kerja, dan keluar dari middle-income trap. Namun, dalam menjalankannya, kita harus tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan," tambahnya.
Dengan kolaborasi generasi muda, inovasi teknologi, dan sinergi dengan pemerintah, Wapres Gibran optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wapres Gibran: Bonus Demografi dan Teknologi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |