https://malang.times.co.id/
Berita

Dosen UIN Malang Latih Warga Desa Buat Lilin dari Minyak Jelantah

Selasa, 01 Oktober 2024 - 19:00
Dosen UIN Malang Latih Warga Desa Buat Lilin dari Minyak Jelantah Pelatihan membuat lilin dari minyak jelantah yang dilakukan dalam program pengabdian Qoryah Thoyyibah UIN Maliki Malang di Desa Mangliawan Kabupaten Malang. (Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Tim Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) melatih para warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, untuk membuat lilin aroma terapi dari minyak jelantah. Pelatihan ini diberikan kepada para pelaku UMKM dalam program pengabdian Qoryah Thoyyibah UIN Malang belum lama ini.

Dijelaskan bahwa banyak dari masyarakat desa Mangliawan yang menjalankan usaha kripik tempe. Dimana dalam produksinya, mereka menggunakan cukup banyak minyak, dan menghasilkan banyak minyak jelantah. Sehingga dalam pengabdian ini, mereka dilatih untuk memanfaatkan minyak bekas mereka menjadi lilin yang bernilai ekonomi.

Salah satu tim dosen UIN Malang, Prof Triyo Supriyatno, Ph.D mengatakan,  menjaga lingkungan sekitar dari limbah merupakan cara pelestarian lingkungan salah satunya mengelolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

"Maka hal ini dapat menjadikan ramah lingkungan, disisin lain lilin aromaterapi juga dapat dijadikan relaksasi, serta dapat memiliki nilai jual," ucapnya.

Anggota lain, Dr. Muhammad Amin Nur, M.Pd menambahkan, perempuan merupakan mesin kedua perekonomian keluarga. Mereka memiliki peran yang juga krusial agar perekonomian di keluarga mereka bisa stabil. Salah satu tujuan dari pelatihan ini yakni agar perempuan bisa berdaya dengan kreativitas mereka.

"Perempuan harus mampu mengelola ekonomi dengan dan mampu berkonstribusi dalam upaya kelestarian lingkungan. Serta mendukung kegiatan UMKM yang ada di desa," katanya.

Dalam kesempatan itu, para ibu-ibu disana dilatih langsung oleh Dr. Hj. Samsul Susilawati, M.Pd untuk membuat lilin. Mulanya, para peserta dibagi menjadi 3 kelompok. Kemudian mereka diminta untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti panci, kompor, sendok, pisau dan gunting, gelas lilin, sumbu lilin, dan stik ice cream, serta bahan utama untuk membuat lilin yang terdiri dari minyak jelantah, stearin acid, krayon, esensial oil, hiasan bunga kering.

Selanjutnya, para ibu-ibu diminta untuk memanaskan minyak jelantah dengan api kecil, kemudian stearin acid dituangkan ke dalam minyak dengan perbandingan 2:1. Tambah pewarna menggunakan krayon secukupnya, tambahkan essensial oil secukupnya, dan aduk hingga merata. Apabila sudah tercampur, larutan tersebut dituangkan ke wadah yang telah disiapkan. Dan proses selesai.

"Lilin yang sudah dicetak dalam wadah dapat dihias menggunakan bunga kering, dan dapat dikemas menggunakan kardus yang dihias. Maka dapat diperjual belikan baik secara online atau offline," tuturnya.

Dia menyebut, di Desa Mangliawan terdapat beberapa industri rumahan keripik tempe, sehingga minyak bekas penggorengan juga banyak yang tersisa. Maka dari itu perlu untuk dilakukan pengelolahan minyak jelantah yang dapat menjaga lingkungan tetap bersih dan dapat dijadikan sebagai usaha baru sehingga dapat bernilai ekonomis dan memiliki nilai jual.

Kegiatan ini diterima dengan baik oleh para warga. Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Ketua PKK Mangliawan Sri Astutik mengaku senang dengan adanya pelatihan ini, karena dapat dijadikan bahan UMKM pendukung di desa Mangliawan dari pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

Dia berharap bahwa kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. "Guna sebagai bentuk mendukung perkembangan UMKM yang ada di masyarakat," pungkasnya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.