TIMES MALANG, MALANG – Ratusan guru dari berbagai daerah mengikuti prosesi wisuda yang digelar oleh Universitas Terbuka (UT) Malang, Selasa (10/9/2024) di Gedung Graha Cakrawala UM. Mereka resmi menyandang gelar sarjana hingga master dari kampus yang menggelar perkuliahan secara online itu.

Wakil Rektor bidang sistem informasi dan kemahasiswaan, Prof Paken Pandiangan mengatakan, bahwa dalam wisuda kali ini, ada sebanyak 1230 orang yang diwisuda. "Dari total keseluruhan wisudawan, sekitar 90 persen dari mereka sudah bekerja, baik secara formal maupun informal. Dan sekitar 70 persen dari mereka bekerja sebagai guru, baik di tingkat SD maupun SMP," ucapnya.

Prof Paken mengatakan, kebanyakan guru yang mengambil kuliah di UT memang masih memiliki pendidikan jenjang SMA. Sehingga dengan gelar sarjana baru ini, diharapkan hal ini bisa menjadi sebuah semangat baru bagi mereka untuk bisa meningkatkan  kualitas layanan  pendidika yang mereka berikan.

"Harapan kita dengan meningkatnya jenjang pendidikan para guru ini juga berimplikasi dengan meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia," kata dia.

Dia juga berpesan, agar para lulusan UT ini tidak berpuas diri dengan gelar yang telah mereka raih. Dia memotivasi semua lulusan agar bisa terus mengembangkan diri, salah satunya dengan meningkatkan lagi jenjang pendidikan mereka.

"Jangan berhenti disini, kalau bisa lanjut, yang sudah S1 bisa lanjut S2, yang sudah S2 bisa lanjut S3," pesanya.

Di tempat yang sama, Direktur UT, Dr Lilik Sulistyowati menerangkan bahwa 1230 orang yang diwisuda hari ini berasal dari 44 Program Studi baik dari jenjang D-3, S-1, maupun S-2.

Dia mengatakan, setiap tahun, peminat UT setiap tahun selalu berkembang. "Tahun ini Maba UT Malang yang sudah  mendatar admisi sekitar 11 ribu, dan yang sudah membayar 8 ribu," terangnya.

Berdasarkan data yang dia miliki, ada 3 daerah yang menjadi daerah dengan peminat terbanyak untuk mengambil pendidikan tinggi di UT. "Yang pertama adalah Kota Kediri, kemudian Kabupaten Kediri, dan ketiga adalah dari Kabupaten Malang," pungkasnya. (*)