TIMES MALANG, MALANG – Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali memberikan kepercayaan kepada Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) untuk melanjutkan program pengabdian kepada masyarakat dengan skema Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD).

Program ini telah memasuki tahun kedua dari tiga tahun pelaksanaan, dengan fokus pada pemberdayaan sektor peternakan di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Proyek yang berjudul “Peningkatan Produktivitas Peternakan dengan Teknologi Semen Sexing Nanomaterial, Manajemen, dan Daya Saing Produk Diversifikasinya Menuju Wagir Sentra Domba Kambing” ini melibatkan tim pelaksana yang terdiri dari Enike Dwi Kusumawati (Ketua), Endi Sarwoko dari Universitas Ciputra Surabaya Akhmad Zaini dari Prodi Teknik Informatika Unikama, serta Ali Mahmud dari Prodi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Serah Terima Alat dan teknologi dari Tim Pengabdi Ke Mitra.

Potensi dan Tantangan di Kecamatan Wagir

Kecamatan Wagir merupakan salah satu daerah di Kabupaten Malang yang dikenal dengan potensi peternakan domba dan kambingnya. Potensi ini bahkan telah diakui dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang 2021-2026. 

Namun, sektor ini masih menghadapi beberapa tantangan serius, di antaranya adalah produktivitas yang rendah akibat kualitas bibit induk yang belum optimal, minimnya pengetahuan tentang teknologi inseminasi buatan (IB), serta keterbatasan kemampuan manajemen produksi dan pemasaran.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim dari Unikama dan mitranya melakukan inovasi teknologi melalui inseminasi buatan menggunakan semen sexing berbantuan nanomaterial.

Teknologi ini memungkinkan peningkatan kualitas pembibitan ternak, sementara penerapan sistem informasi manajemen ternak (SIM-Ternak) dan teknologi pakan modern juga diterapkan untuk mendukung produktivitas. 

Hasil Inovasi yang Menggembirakan

Hasil evaluasi keberhasilan teknologi semen sexing ini sangat menggembirakan.

"Keberhasilan inseminasi buatan (IB) menggunakan semen sexing di Kecamatan Wagir mencapai tingkat keberhasilan lebih dari 60%, dengan kelahiran normal hingga 95%. Bahkan, proporsi kelahiran jenis kelamin mencapai 65% jantan dan 35% betina," ungka Enike Dwi Kusumawati, ketua tim pelaksana program.

Evaluasi ini dilakukan di 12 desa di Kecamatan Wagir menggunakan teknologi Ultrasonografi (USG), dengan dukungan penuh dari DRTPM Kemendikbudristek serta dana pendamping dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Malang, Unikama, PT KTHR Indonesia, dan BUMDesMa Wagir Berkah. 

Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk Balitbangda Kabupaten Malang, yang ikut hadir dalam seminar akhir untuk memaparkan hasil penelitian di hadapan para kepala desa, Kecamatan Wagir, serta perwakilan dari Bappeda dan Dinas Peternakan Kabupaten Malang.

Seminar evaluasi Keberhasilan IB berbantuan Nanomaterial oleh Tim pelaksana di Balitbangda Kab Malang dihadiri Bapedda Kab Malang, Balitbangda Kab Malang, Dinas Peternakan dan Keswan, Kec Wagir, 12 Kades di Kec Wagir.

Dengan keberhasilan program ini, Kecamatan Wagir diharapkan dapat menjadi sentra peternakan domba kambing yang lebih produktif dan berdaya saing tinggi. 

Teknologi semen sexing berbasis nanomaterial dan penerapan manajemen modern diperkirakan akan membawa perubahan signifikan, tidak hanya dalam kualitas produk ternak, tetapi juga dalam kesejahteraan peternak di daerah tersebut.

Universitas PGRI Kanjuruhan Malang bersama mitra-mitranya terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi tepat guna yang inovatif, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi hijau dan digitalisasi ekonomi di sektor peternakan Wagir. (d)