https://malang.times.co.id/
Berita

Pria Terseret Ombak di Pantai Kondang Merak, Pencarian Masih Dilakukan

Kamis, 20 Februari 2025 - 21:51
Pria Terseret Ombak di Pantai Kondang Merak, Pencarian Masih Dilakukan Pemantauan tim gabungan dari bibir pantai Kondang Merak Bantur Kabupaten Malang, dalam pencarian korban terseret ombak sejak kemarin. (Foto: Satpolairud Polres)

TIMES MALANG – Tim gabungan melakukan pencarian korban, seorang pria yang hilang terseret ombak di Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Bantur, Kabupaten Malang, Kamis (20/2/2025). 

Korban yang diketahui bernama Edi Santoso (31), hingga kini masih belum ditemukan, setelah dilaporkan terseret ombak, pada Rabu (19/2/2025), sekira pukul 17.00 WIB.

“Kami telah mengerahkan tim gabungan untuk menyisir perairan dengan perahu nelayan lokal dan memantau sepanjang pesisir pantai. Upaya pencarian dilakukan intensif dan terus menerus. Tetapi, sampai saat ini, korban masih belum ditemukan," terang Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, Kamis (20/2/2025).

Disampaikan AKP Dadang, proses pencarian korban melibatkan personel Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil Bantur, LMDH Wonoraharjo, dan tim Pantai Selatan Rescue (PSR). 

Menurutnya, tim gabungan memfokuskan pencarian di area palung laut yang diduga menjadi lokasi ketika korban terseret arus.

"Kami terus memaksimalkan pencarian dengan berkoordinasi bersama pihak terkait,” terangnya. 

Peristiwa korban terseret ombak pantai ini diketahui terjadi kemarin petang. Korban awalnya bersama empat rekannya berangkat dari rumah mereka di Dusun Banjarejo, Desa Sumberbening, untuk mencari ikan dengan cara menyelam menggunakan alat snorkeling. 

Setiba di Pantai Kondang Merak, mereka mulai turun ke laut sekitar pukul 18.00 WIB, memanfaatkan kondisi air yang sedang surut. 

"Korban terakhir kali terlihat berada di sekitar palung laut bersama seorang rekannya bernama Anton," ungkap AKP Dadang. 

Sekitar pukul 19.30 WIB, terdengar Anton berteriak meminta pertolongan setelah melihat korban terseret ombak. Sejumlah warga yang tengah mencari ikan di sekitar lokasi berupaya memberikan bantuan, menggunakan perahu nelayan setempat. 

Namun, setelah sekitar 30 menit pencarian, warga hanya menemukan senter milik korban yang mengapung di permukaan air, sementara tubuh korban tidak terlihat. 

Bahkan, upaya untuk mengambil senter tersebut gagal karena ombak besar yang terus menggulung peralatan tersebut.

“Berdasarkan keterangan saksi, korban dan rekan-rekannya tidak mengetahui keberadaan palung laut yang cukup dalam dan punya arus yang langsung mengarah ke tengah laut. Kondisi ini diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan korban terseret arus,” kata Dadang.

Dikatakan, korban diketahui punya ciri-ciri postur tubuh kurus dengan tinggi sekitar 160 cm, rambut ikal. Korban mengenakan kaos berwarna cokelat bermotif doreng serta celana legging hitam. 

Selain itu, korban juga memiliki tato di kedua lengannya dan mengenakan anting di telinga kiri. 

“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak memaksakan diri melakukan aktivitas di area laut yang berbahaya, terutama saat kondisi gelombang tidak menentu. Penting menghindari risiko kecelakaan laut. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tandas AKP Dadang. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.