TIMES MALANG, MALANG – Banyak hal dilakukan saat Hari Bhayangkara ke-78 oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Malang, Senin (1/7/2024). Di antaranya, melakukan ziarah ke makam korban Tragedi Kanjuruhan di semua wilayah Kabupaten Malang. 

Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Malang, Kompol Imam Mustolih, diikuti oleh seluruh Pejabat Utama Polres dan Polsek jajaran.

"Kegiatan ziarah tersebut dilaksanakan serentak di 73 lokasi makam yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Malang," kata Kasihumas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, Senin (1/7/2024). 

Tempat makan tersebut diantaranya di Kecamatan Wonosari, Wajak, Wagir, Turen, Tumpang, Tirtoyudo, Tajinan, Sumberpucung, Singosari, Pakis, Pagelaran, Pagak, Ngajum, Kromengan, Kepanjen, Kalipare, Gondanglegi, Gedangan, Dau, Bululawang, dan Ampelgading.

"Hari ini kami secara serentak melakukan ziarah ke makam korban Tragedi Kanjuruhan yang ada di Kabupaten Malang," kata Ipda Dicka di Polres Malang, Senin (1/7).

Kegiatan ziarah ini juga dihadiri pengurus Bhayangkari Polres Malang ini, disambut baik oleh keluarga korban dan Muspika setempat. Ziarah diawali dengan tabur bunga di makam korban tragedi Kanjuruhan, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama. 

Dikatakan Ipda Dicka, kegiatan ziarah ini bukan hanya bentuk penghormatan kepada para korban, melainkan juga sebagai wujud nyata kepedulian dan empati kepolisian terhadap keluarga yang ditinggalkan. 

“Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan keluarga korban, dengan tujuan menjalin komunikasi yang lebih baik,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, kepolisian menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban atas tragedi yang terjadi.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum tragedi Kanjuruhan. Kami berkomitmen untuk terus membantu dan mendampingi keluarga korban dalam menghadapi segala keluhan yang ada, akan kami upayakan semaksimal mungkin," ungkapnya Ipda Dicka mewakili Kapolres Malang. 

Sementara itu, di sela upacara Hari Bhayangkara ke-78 di Mapolres Malang, pihak TNI dan Forkopimda Kabupaten Malang juga sempat memberikan kejutan istimewa.

Komandan Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Inf Yudo Sancoyo, yang datang bersama puluhan anggotanya, membawa nasi tumpeng berukuran besar. Nasi tumpeng tersebut menjadi simbol perayaan Hari Ulang Tahun ke-78  Bhayangkara ke-78. 

Kejutan ini lantas diikuti Bupati Malang, HM Sanusi, Kepala Kejaksaan Negeri Rahmat Supriady, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Amin Imanuel Bureni, serta Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Malang Bagus. 

Tidak ketinggalan, Paspotmar Lanal Malang Mayor Laut (T) Hari Handoko dan Komandan Kompi Batalyon Zeni Tempur 5/ABW Kapten Czi Indra beserta anggotanya turut serta dalam rombongan ini. Mereka semua datang untuk memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada Kapolres Malang dan jajarannya.

“Kami mengucapkan selamat ulang tahun Hari Bhayangkara yang ke-78, semoga semakin jaya dan sukses selalu,” ungkap Letkol Inf Yudo Sancoyo dengan penuh semangat.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengaku terkejut dan terharu atas kedatangan dan perhatian yang diberikan oleh jajaran TNI Malang Raya dan Forkopimda. Ia menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh pimpinan dan personel yang hadir.

“Terima kasih kepada Bapak Dandim 0818 Malang – Batu, Forkopimda Kabupaten Malang, serta pimpinan TNI Malang Raya atas ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-78,” ujar AKBP Putu Kholis Aryana, di Mapolres Malang.

Momen keakraban dan kebersamaan terlihat jelas saat seluruh personel TNI dan Polri berjabat tangan dan berpelukan. Kapolres Malang sempat memotong tumpeng dan membagikannya kepada anggota TNI sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan. Kegiatan tersebut dilanjutkan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

AKBP Putu Kholis Aryana berharap agar sinergi yang baik antara Polres Malang dengan Forkopimda dan seluruh stakeholder di Kabupaten Malang dapat terus terjalin dengan erat.

Dengan peringatan Hari Bhayangkara ini, Kapolres Malang berharap akan mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. (*)