https://malang.times.co.id/
Berita

Angkat Desa Wisata Rintisan Bisa Naik Kelas, Lengkapi Fasilitas Akomodasi Pengunjung

Rabu, 06 Desember 2023 - 20:33
Angkat Desa Wisata Rintisan Bisa Naik Kelas, Lengkapi Fasilitas Akomodasi Pengunjung Jajaran Disparbud Kabupaten Malang dan pihak terkait, dalam kesempatan kunjungan ke Desa Wisata Wringinanom dan Desa Wisata Poncokusumo, belum lama ini. (Foto: IST)

TIMES MALANG, MALANG – Perkembangan desa wisata rintisan terus coba diupayakan Pemkab Malang, melalui sinergi bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Malang

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto mengungkapkan, keberadaan desa-desa wisata di Kabupaten Malang didorong terus berkembang, dari rintisan untuk naik kelas menjadi desa wisata maju hingga mandiri. 

"Peningkatan kelas itu yang selalu menjadi target kita. Saat ini, tercatata ada 51 desa wisata rintisan. Dan, dari total jumlah 83 desa wisata yang sudah ditetapkan, bagaimana kita terus berupaya meningkatkan kelasnya, dari yang tadinya rintisan bisa menjadi berkembang, maju, hingga mandiri. Itu targetnya," kata Purwoto, di sela kegiatan di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (6/12/2023). 

Untuk itu, lanjut Purwoto, pihaknya selalu berupaya memberikan pembinaan dan pendampingan untuk bisa menaikkan kelas desa wisata mulai dari rintisan tersebut. 

"Salah satunya, dengan meningkatkan sumberdaya manusia pengelolanya, serta inovasi-inovasi yang bisa dikembangkan sesuai potensi masing-masing," imbuhnya.

Jajaran-Disparbud-Kabupaten-Malang-a.jpg

Pendampingan pengelola desa wisata rintisan ini, menurutnya bahkan juga dari provinsi, pusat, dan pihak perguruan tinggi. 

Dikatakan, yang lebih dipersiapkan di setiap tahun, adanya ajang lomba untuk desa wisata, mulai dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), dan lainnya. 

"Nah kita ingin mempersiapkan itu. Kita persiapkan di ajang ADWI 2024 dulu, targetnya ada yg masuk setidaknya 75 besar seperti diraih Wisata Bowele kemarin. Ini harus dipersiapkan. Kemudian, baru ajang yang lain," tandasnya. 

Selain untuk mengukur kinerja prestasi dalam pengembangan desa wisata ini, tujuan utama mengikuti ajang seperti ADWI dan lainnya, juga untuk motivasi bagi pengelolaan desa wisata itu sendiri. 

Menurut Purwoto, sejumlah 83 desa wisata yang sudah ada di Kabupaten Malang, bisa mengikutinya. 

"Karena, ketika sudah berhasil masuk nominasi, maka otomatis akan menjadi binaan Kemenparekraf, juga Provinsi Jawa Timur," jelasnya.

Jajaran-Disparbud-Kabupaten-Malang-b.jpg

Menurut Purwoto, kriteria dan indikator penilaian ADWI itu sudah ada semua. Misalnya, ada desa wisata yang belum punya homestay, maka harus ada, karena salah satu syarat nominasinya desa wisata itu punya homestay. 

Ditegaskan, kunci keberhasilan dari keberadaan pengelolaan desa wisata sendiri adalah banyaknya kunjungan wisatawan. Selain melengkapi fasilitas yang membuat nyaman pengunjung, promosi dan publikasi desa wisata sendiri harus tetap diperhatikan pengelola. 

"Minimal 5 desa wisata yang dipersiapkan masuk nominasi ADWI mendatang. Tetapi, 83 desa wisata yand mau ikut semua, ya bagus juga. Karena bagi desa wisata yang sudah ditetapkan, ini penting untuk memenuhi standar desa wisatanya semestinya," jelas mantan Camat Wajak ini. 

Desa wisata yang dimaksudkannya berada di wilayah Poncokusumo, Bangelan Ngajum, Mardiredo Pujon, kawasan pantai Sidoasri, dan desa wisata Toyomarto kecamatan Singosari. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.