TIMES MALANG, MALANG – Penyebab terjadinya Gempa Malang yang baru saja terjadi Selasa, (17/1/2023) diungkapkan oleh BMKG. Melalui keterangan tertulis, BMKG menyebutkan jenis gempa bumi termasuk dalam Intraslab.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono S.Si M.Si melalui keterangan tertulis yang dikirimkan oleh BMKG Satgeo Karangkates, Kabupaten Malang.

"Gempa bumi yang terjadi (di Malang) merupakan jenis gempa bumi intraslab kedalaman menengah," ujar Daryono melalui keterangan tertulisnya. Lebih lanjut dia mengatakan secara rinci terkait gempa bumi jenis tersebut.

"Akibat deformasi pada batuan dalam Lempeng Samudera Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik  atau thrust fault," ungkapnya.

Menurutnya, Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,14° LS ; 112,48° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 111 Kilometer arah barat daya Kabupaten Malang.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Karangkates, Sumbermanjing Wetan dengan skala intensitas III-IV MMI Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Tidak berpotensi tsunami," sebutnya.

Selanjutnya, dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," bebernya.

BMKG menyebutkan, hingga sejauh ini belum ada aktivitas Gempa susulan atau after shock dari peristiwa gempa bumi di Malang yang terjadi, Selasa (17/1/2023). (*)