TIMES MALANG, JAKARTA – Kader posyandu jiwa yang dinaungi oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang mendapat pelatihan khusus, salah satunya soal digital marketing. Pelatihan ini diselenggarakan, atas kolaborasinya bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN.

YBM PLN memberikan bantuan berupa dana untuk pelatihan kepada para kader posyandu jiwa. Nantinya, para kader posyandu jiwa akan mendapatkan pelatihan tiga kali sesi, yakni digital marketing, pemasaran media sosial dan foro produk.

Direktur Utama RSJ Radjiman Lawang, dr. Yuniar mengatakan, posyandu jiwa ini sebenarnya berasa si Desa Wonorejo, Singosari, Kabupaten Malang yang sejak lama dibina oleh RSJ Lawang.

“Mereka memiliki produk unggulan, namanya Batik Ciprat ‘Danakirti’ yaitu batik asli yang langsung dibuat oleh penyintas ODGJ di desa ini dan sudah dipasarkan ke beberapa tempat dan lembaga,” ujar Yuniar, Senin (20/1/2025).

Posyandu Jiwa ini, dikenal dengan nama Gerdu Sawah (Gerakan Peduli Jiwa Sehat) yang dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan jiwa agar lebih mudah diakses oleh warga, serta untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan mental. 

“Gerdu Sawah bertujuan untuk memperluas akses layanan kesehatan jiwa di tingkat desa, memberikan rehabilitasi kepada eks ODGJ dan memfasilitasi proses reintegrasi sosial mereka,” ungkapnya.

Sementara, Ketua YBM PLN UPT Malang, Nurhadi menyebutkan bahwa kolaborasi ini merupakan sebuah gebrakan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup bagi para eks ODGJ.

“Ini sudah membawa dampak yang sangat positif bagi keberhasilan program Gerdu Sawah, yang tidak hanya membantu meningkatkan kualitas hidup eks ODGJ, tetapi juga memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan jiwa,” tuturnya.

Kerjasama yang terjalin ini, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih besar hingga memperluas jangkauan layanan.

“Dan tentu menciptakan perubahan sosial yang signifikan dalam penanganan gangguan jiwa di tingkat komunitas,” ucapnya. (*)