TIMES MALANG, MALANG – Pemkab Malang memastikan rencana pembangunan kampus Universitas Brawijaya (UB) di wilayah Kepanjen segera direalisasikan. Bupati Malang H. Sanusi optimis bakal mendatangkan perputaran uang miliaran rupiah
Kampus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut, akan dibangun di wilayah Dusun Tegaron, Desa Panggungrejo Kepanjen, Kabupaten Malang, menempati lahan hibah sekitar 30 hektar.
“Tahun ini rencananya (kampus UB) mulai dibangun. Ada 30 hektare lahan milik Kabupaten Malang yang pindah ke Kemendiktisaintek RI,” ungkap Bupati Sanusi.
Ia menambahkan, kehadiran kampus UB di Kepanjen ini diperkirakan tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan, melainkan juga menjadi penggerak utama perekonomian daerah.
Pemkab Malang, kata Bupati Sanusi, dalam waktu dekat akan memperdalam komunikasi dengan pihak UB agar mahasiswa strata satu (S1) nantinya dapat beraktivitas perkuliahan di kampus Kepanjen.
“Diperkirakan ada 25 ribu mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di UB kampus Kepanjen. Jika satu mahasiswa menghabiskan Rp 2 juta selama sebulan, maka perputaran uang di sana bakal lebih banyak. Bisa sekitar Rp 50 miliar uang berputar di Kepanjen,” sebutnya.
Perputaran ekonomi tersebut, kata Sanusi, akan mengalir ke berbagai sektor, mulai pada kebutuhan tempat tinggal seperti kos dan kontrakan, konsumsi harian, hingga kebutuhan penunjang mahasiswa lainnya.
Keberadaan kampus UB di Kepanjen, diyakini juga akan mendorong pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di kawasan sekitar kampus.
Kondisi ini diyakini akan memberikan efek domino bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, kesejahteraan masyarakat pun diprediksi ikut terangkat.
Sebagai pembanding, Sanusi mencontohkan dampak positif kehadiran SMA Taruna Nusantara di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Saat ini, kawasan di sekitar sekolah tersebut mulai berkembang dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang semakin ramai.
Sanusi mengungkapkan, bahwa pada masa lalu akses pendidikan tinggi di wilayah Malang selatan sangat terbatas. Kondisi itu berdampak pada kualitas pendidikan dan daya saing sumber daya manusia.
Namun, situasi tersebut kini mulai berubah seiring bertambahnya akses pendidikan tinggi di Kabupaten Malang.
“Bertambahnya kampus di Kabupaten Malang memunculkan motivasi masyarakat di sekitar sekolah untuk terus melanjutkan pendidikan sampai jenjang lebih tinggi,” tutur Bupati Malang.
Dikatakan Bupati Sanusi, Pemkab Malang telah menghibahkan lahan seluas 30 hektare di Tegaron kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI.
Lahan yang sebelumnya merupakan area perkebunan tebu itu, akan digunakan untuk pembangunan gedung kampus UB. Estimasi anggaran pembangunannya mencapai Rp 115 miliar. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |