TIMES MALANG, MALANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menyiapkan uang tunai baru sebanyak Rp4,123 triliun untuk memberikan layanan penukaran uang kepada masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2025. Jumlah ini naik dibanding tahun 2024, yakni sebesar Rp3,716 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina mengatakan, program layanan penukaran uang bernama Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri atau Serambi 2025 ini, ada dua jenis pecahan uang yang tersedia.
Untuk uang tunai yang disediakan dengan rincian Uang Pecahan Besar (UPB) sebesar Rp3,777 triliun serta Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp345 miliar.
"Kami menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,123 triliun dalam rangka layanan penukaran uang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah," ujar Febrina, Kamis (6/3/2025).
Untuk jumlah penukaran uang baru setiap orang, maksimal Rp4,3 juta. Rinciannya, pecahan Rp50 ribu dengan nominal maksimal Rp1,5 juta atau 30 lembar, pecahan Rp20 ribu maksimal nominal Rp500 ribu atau 25 lembar, pecahan Rp10 ribu maksimal nominal Rp1juta atau 100 lembar.
Kemudian, pecahan Rp5 ribu maksimal nominal Rp1 juta atau 200 lembar, pecahan Rp2 ribu maksimal nominal Rp200 ribu atau 100 lembar dan pecahan seribu maksimal nominal Rp100 ribu atau 100 lembar.
"Jumlah uang yang ditukarkan masyarakat boleh kurang, namun dengan jumlah per pecahan tidak boleh melebihi jumlah yang sudah ditetapkan," ungkapnya.
Penukaran uang ini terbagi dalam tiga layanan, yakni layanan kas keliling, layanan penukaran bersama dengan perbankan di BI Malang dan layanan penukaran terakhir, di loket kantor perbankan yang ada di wilayah kerja BI Malang
Layanan penukaran uang tersebut ada di seluruh wilayah kerja BI Malang, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.
Seluruh layanan penukaran wajib melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui website pintar yang dapat di akses pada halaman https://pintar.bi.go.id. Penukaran tidak dapat diwakilkan dan wajib membawa KTP serta bukti pemesanan.
Melalui aplikasi ini, diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk menentukan jadwal dan waktu penukaran, sehingga diharapkan dapat mengurangi antrian fisik dan kepadatan di lokasi, menjamin keadilan distribusi dan memperluas aksesibilitas dan kemudahan bagi masyarakat, serta meningkatkan efisiensi dan ketepatan layanan.
"Untuk layanan minggu ini, penukaran tanggal 5 dan 6 Maret 2025 telah dipesan dengan kuota penukaran masing-masing 300 orang. Total penukar untuk tanggal 5 dan 6 Maret 2025 yang sudah mendaftar sejumlah 600 orang," terangnya.
Untuk layanan kas keliling, dimulai pada Rabu (5/3/2025) hingga Kamis (13/3/2025) mendatang dan tersebar di 6 titik wilayah Malang Raya.
Pada Kamis (6/3/2025) ini, mulai pukul 09.00 - 12.00 WIB di Masjid Agung Raudhatul Jannah/Alun-Alun Kota Probolinggo. Kedua lokasi tersebut dengan pendaftaran pada Senin (3/3/2025) pukul 12.00 WIB.
Selanjutnya, pada Senin (10/3/2025) mulai pukul 10.30 - 13.30 WIB di Masjid Muhammad Cheng Ho Pandaan Kabupaten Pasuruan. Kemudian, pada Selasa (11/3/2025) mulai pukul 09.00 - 12.00 WIB di Masjid Agung Ar-Raudloh Alun-Alun Kraksan Kabupaten Probolinggo.
Kemudian, pada Rabu (12/3/2025) mulai pukul 10.30 - 13.30 WIB di Alun-Alun Kota Batu. Terakhir, pada Kamis (13/3/2025) mulai pukul 09.00 - 12.00 WIB di Masjid Agung Al-Anwar Alun-Alun Kota Pasuruan. Keempat lokasi tersebut dengan pendaftaran pada Minggu (9/3/2025) pukul 09.00 WIB.
Selanjutnya, BI Malang juga akan melaksanakan kegiatan layanan penukaran bersama dengan perbankan di BI Malang pada Sabtu (22/3/2025) dengan target penukar mencapai 1.000 orang.
Layanan penukaran terakhir, yakni di loket kantor perbankan yang ada di wilayah Kerja BI Malang sebanyak 50 titik (yang telah di tunjuk) pada Senin (24/3/2025) hingga Kamis (27/3/2025). Dalam layanan ini, pihaknya bekerjasama dengan 23 bank yang diantaranya seperti BNI, BRI, Mandiri, BTN, BTN Syariah, BPD Jatim, BPD Jatim Syariah dan lainnya.
"Kami punya tiga fokus, pertama ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, kedua sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima dan ketiga adalah infrastruktur pengelolaan uang rupiah berbasis teknologi," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |