https://malang.times.co.id/
Opini

Siapa yang Akan Menggarap Lahan Indonesia?

Selasa, 06 Mei 2025 - 15:45
Siapa yang Akan Menggarap Lahan Indonesia? Dr. Anah Furyanah, S.E., M.M., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

TIMES MALANG, TANGERANG – Indonesia dikenal sebagai negeri agraris. Tanahnya subur, hasil buminya melimpah, dan mayoritas wilayahnya memiliki potensi pertanian luar biasa. Namun hari ini, ironi itu tampak jelas: petani justru kesulitan mencari tenaga kerja untuk menggarap sawah dan kebun.

Di banyak daerah, pekerjaan bertani makin ditinggalkan. Generasi muda cenderung enggan berkecimpung di sektor ini. Mereka lebih tertarik pada pekerjaan urban atau mengejar penghasilan dari dunia digital, seperti menjadi konten kreator, hal ini dikemukakan oleh Casto, salah satu petani muda yang peduli terhadap pertanian di Jawa tengah.

Akibatnya, lahan-lahan pertanian kini banyak dikelola oleh orang-orang tua. Regenerasi tenaga tani nyaris mandek. Jika tren ini berlanjut, muncul pertanyaan serius: siapa yang akan melanjutkan estafet ketahanan pangan Indonesia?

Apakah kita akan sampai pada titik di mana tenaga kerja asing didatangkan hanya untuk menanam padi di negeri sendiri?

Dunia Pendidikan Mulai Bergerak

Melihat kondisi ini, lembaga pendidikan mulai mengambil langkah nyata. Salah satu contoh inspiratif datang dari FEB Universitas Pamulang (Unpam), yang menggelar Karnaval Ketahanan Pangan sebagai bagian dari gerakan membangkitkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya sektor pertanian.

Karnaval ini bukan sekadar acara seremonial kampus. Lebih dari itu, ia menjadi simbol kebangkitan nilai-nilai dasar bangsa: bahwa pangan adalah pondasi kedaulatan negara.

Melalui kegiatan tersebut, para dosen dan mahasiswa diingatkan bahwa lahan dan hasil bumi adalah aset strategis nasional. Jika tidak dirawat dan dikembangkan, kita berisiko kehilangan kendali atas sumber pangan sendiri.

Saatnya Petani Muda dan Wirausaha Tani Bangkit

Keterlibatan generasi muda sangat penting. Mereka tidak harus menjadi petani konvensional. Mereka bisa menjadi petani milenial, pengusaha hasil tani, teknokrat pertanian, atau inovator teknologi pertanian. Dengan pendekatan modern dan digitalisasi, pertanian bisa jauh lebih efisien dan menarik.

Bayangkan jika lulusan kampus membangun usaha dari hasil bumi: membuka industri olahan, mengelola e-commerce produk tani lokal, hingga membangun sistem pertanian presisi berbasis data. Ini bukan mimpi. Ini peluang nyata.

Dengan dukungan pendidikan, pelatihan, dan kemauan untuk kembali ke akar, pertanian bisa menjadi ruang pengabdian yang menguntungkan sekaligus membanggakan.

Jangan Sampai Terlambat

Pertanyaan mendasarnya sederhana tapi dalam: Siapa yang akan menggarap lahan Indonesia di masa depan?

Jika kita semua terlalu sibuk mengejar pekerjaan kota dan melupakan ladang desa, maka krisis pangan bisa menjadi kenyataan. Impor bahan pokok bisa terus membengkak, dan kedaulatan pangan menjadi rapuh.

Kegiatan seperti yang dilakukan mahasiswa dan dosen di kampus akan membangkitkan semangat untuk generasi muda di Indonesia. Dunia pendidikan punya tanggung jawab besar dalam mencetak generasi yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap berwirausaha dan membangun dari akar rumput.

Karena membangun negeri ini tidak hanya dilakukan dari balik layar dan meja kerja. Tapi juga dari sawah, ladang, dan kebun—dengan tangan sendiri, untuk pangan sendiri, demi masa depan Indonesia yang mandiri. (*)

***

*) Oleh : Dr. Anah Furyanah, S.E., M.M., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.