TIMES MALANG, SUMENEP – Kabupaten Sumenep, yang terletak di ujung timur Pulau Madura, memiliki potensi alam yang luar biasa, khususnya di sektor kelautan. Lautan yang mengelilingi Sumenep kaya akan sumber daya alam yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Namun, potensi besar ini belum dikelola secara optimal oleh pemerintah setempat.

Hal ini tercermin dalam kenyataan bahwa Sumenep hingga kini masih tercatat sebagai salah satu daerah termiskin di Jawa Timur. Padahal, sektor kelautan dan perikanan seharusnya bisa menjadi sektor unggulan yang tidak hanya memberi dampak pada perekonomian lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep secara menyeluruh.

Untuk itu, diperlukan ide baru dan rumus kebijakan pembangunan yang berfokus pada pengelolaan kekayaan laut dan pulau-pulau kecil yang dimiliki Sumenep.

Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah menciptakan kebijakan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi laut secara berkelanjutan. Pembangunan sektor kelautan di Sumenep bisa dimulai dengan pemberdayaan nelayan melalui program pelatihan dan pemberian akses terhadap teknologi terbaru untuk menangkap ikan secara lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Selain itu, peningkatan kapasitas industri pengolahan hasil laut, seperti pabrik pengolahan ikan, udang, dan rumput laut, bisa menjadi strategi jangka panjang untuk meningkatkan nilai tambah hasil laut. Pembangunan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, jalan, dan fasilitas penyimpanan ikan yang memadai juga penting untuk memperlancar distribusi produk perikanan ke pasar lokal maupun internasional.

Namun, pengelolaan potensi laut Sumenep tidak hanya sebatas pada sektor perikanan. Wisata bahari juga bisa menjadi sektor andalan yang turut mendongkrak perekonomian daerah. Dengan banyaknya pulau-pulau kecil yang dimiliki Sumenep, daerah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari. 

Pemerintah perlu mengembangkan program promosi wisata bahari yang menonjolkan keindahan alam bawah laut, pantai, serta keberagaman biota laut yang ada. Infrastruktur pariwisata yang memadai, seperti penginapan, transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya, perlu dibangun untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara.

Kebijakan berbasis kelautan dan pariwisata harus pula didukung dengan perlindungan terhadap ekosistem laut yang ada. Kerusakan ekosistem laut yang parah, seperti terumbu karang dan hutan mangrove, akan berdampak buruk pada keberlanjutan sektor perikanan dan pariwisata. 

Oleh karena itu, perlu ada regulasi yang mengatur eksploitasi sumber daya laut agar tidak merusak lingkungan. Selain itu, konservasi laut yang melibatkan masyarakat setempat juga bisa menjadi salah satu solusi untuk menjaga kelestarian ekosistem sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan wisata dan perikanan.

Untuk mewujudkan potensi kelautan yang optimal, pemerintah Sumenep perlu menggandeng sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah. Kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat akan menciptakan ekosistem yang saling mendukung dalam pengelolaan potensi laut. 

Selain itu, pengembangan SDM yang kompeten di bidang kelautan juga perlu mendapat perhatian khusus. Pemerintah perlu menyediakan pendidikan dan pelatihan yang relevan agar masyarakat Sumenep siap bersaing di sektor ini, baik dalam aspek perikanan, pengolahan hasil laut, maupun pariwisata.

Secara keseluruhan, rumus kebijakan pembangunan Sumenep yang berbasis pada pemanfaatan kekayaan laut dan pulau-pulau kecil yang dimilikinya adalah langkah yang sangat strategis. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pendekatan yang holistik, melibatkan berbagai sektor, serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan. 

Hanya dengan cara ini, Sumenep dapat keluar dari statusnya sebagai daerah termiskin di Jawa Timur, serta menuju masa depan yang lebih sejahtera bagi masyarakatnya. Oleh karena itu, pemerintah Sumenep harus segera merumuskan kebijakan yang tepat, efektif, dan berkelanjutan untuk mengelola potensi laut dan sumber daya alam yang melimpah di wilayahnya. 

Dengan tekad yang kuat dan kerja sama yang solid antara semua pihak, Sumenep bisa menjadi daerah yang maju dan berkembang, memanfaatkan potensi laut sebagai pilar utama kemajuan daerah.

***

*) Oleh : Mashudi, Ketua IKatan Mahasiswa Raas (IMR).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.