TIMES MALANG, MALANG – Inovasi digital kembali lahir dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Elang Orvala Rony Putra, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, menciptakan aplikasi berbasis website bernama Ilmajinasi.id yang ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.

Inovasi ini membawa Elang meraih penghargaan internasional dalam ajang Indonesian Youth Exclusion Network di Chulalongkorn University, Thailand, pada 16–20 Juni 2025. Ia dinobatkan sebagai Best Speaker dan meraih penghargaan Best Digital Innovation berkat keunggulan konsep dan implementasi aplikasi yang digagasnya bersama tim.

Ilmajinasi.id dikembangkan sebagai solusi pendidikan digital yang menyasar tantangan literasi, keterbatasan akses teknologi, kebutuhan disabilitas, dan minimnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil. Aplikasi ini memiliki beberaoa fitur utama. Seperti E-Lab, Inclusivity, Game Misi Literlogika, QR-Generated Content, dan Artikel.

Fitur E-Lab dirancang untuk membantu siswa memahami konsep-konsep sains secara lebih mendalam melalui pembelajaran berbasis animasi hologram, khususnya untuk materi yang sulit dipahami secara teori. Dengan memindai QR code, siswa dapat mengakses informasi laboratorium serta video pembelajaran interaktif, salah satunya mengenai sistem pencernaan.

Fitur Inclusivity ditujukan untuk memperluas akses pembelajaran bahasa isyarat, terutama bagi penyandang disabilitas rungu. Melalui fitur ini, pengguna dapat belajar secara mandiri dengan video pembelajaran bahasa isyarat yang dapat diunduh dan diakses secara offline.

Selain itu, Ilmajinasi.id juga menghadirkan permainan edukatif berupa game misi literlogika. Game ini dirancang untuk menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving), meningkatkan minat belajar, dan memperkuat pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara yang menyenangkan.

Elang mengungkapkan, aplikasi ini lahir dari hasil studi lapangan di Jambi, salah satu wilayah dengan keterbatasan akses pendidikan. Meski masih dalam tahap pengembangan, Ilmajinasi.id dirancang agar dapat berfungsi secara offline, menjadi solusi ideal untuk daerah dengan sinyal internet yang lemah.

Sebelum meraih prestasi di Thailand, Elang terlebih dahulu melalui proses seleksi ketat untuk mengikuti program student exchange fully funded ke Thailand. Dalam program itu, ia mempresentasikan gagasannya di forum internasional, berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Meski kegiatan internasional ini berlangsung bertepatan dengan Ujian Akhir Semester (UAS), Elang mendapat dispensasi khusus dari Fakultas Ilmu Budaya UB, sebagai bentuk dukungan terhadap mahasiswa berprestasi.

"Fakultas memberikan support berupa dispensasi selama saya berada di Thailand, karena waktu itu bersamaan dengan UAS," ujar Elang.

Andiko Saputra Johari, selaku mentor, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi Elang. Menurutnya, Ilmajinasi.id adalah inovasi praktis dan fleksibel yang sangat relevan untuk menjawab persoalan pendidikan nasional.

"Inovasi ini sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah pendidikan, khususnya di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi kemampuan dan dedikasinya dalam menciptakan solusi yang dapat membawa dampak positif,” ujar Andiko.

Melalui Ilmajinasi.id, Elang berharap dapat terus mengembangkan solusi berbasis teknologi pendidikan yang menyentuh langsung kebutuhan siswa di daerah tertinggal. Platform ini juga akan terus dikembangkan untuk bisa segera tersedia secara luas di masa mendatang. (*)