TIMES MALANG, YOGYAKARTA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menggelar Rapat Kerja Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di Harper Malioboro Yogyakarta, selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu, 18–20 Desember 2025.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Polbangtan Malang sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyukseskan program strategis Kementerian Pertanian.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting bagi Polbangtan Malang untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2025, sekaligus merumuskan perencanaan kerja tahun 2026 agar lebih terarah, terukur, dan selaras dengan kebijakan strategis BPPSDMP.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur 1 Polbangtan Malang Ugik Romadi, yang menekankan pentingnya soliditas organisasi dan kesamaan persepsi dalam menjalankan mandat pembangunan sumber daya manusia pertanian.
Dalam sambutannya, Ugik Romadi menegaskan bahwa rapat kerja koordinasi ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan forum strategis untuk menyatukan langkah seluruh elemen institusi.
Menurutnya, tantangan pembangunan pertanian ke depan semakin kompleks sehingga membutuhkan SDM yang adaptif, profesional, dan mampu bekerja secara kolaboratif.
“Seluruh pegawai memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian target BPPSDMP. Oleh karena itu, perencanaan yang matang dan sinergi lintas unit menjadi kunci keberhasilan,” ujarnya.
Agenda rapat pada hari pertama difokuskan pada evaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2025, yang dipaparkan langsung oleh pimpinan dan jajaran manajemen Polbangtan Malang. Evaluasi tersebut mencakup capaian program pendidikan vokasi, pelatihan, penyuluhan, riset terapan, serta dukungan terhadap program strategis nasional di sektor pertanian.

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan Wakil Direktur I, II, dan III, yang mengulas capaian kinerja masing-masing bidang beserta tantangan dan strategi penguatan ke depan.
Hari kedua diisi dengan agenda capacity building yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi seluruh pegawai. Kegiatan ini bertujuan memperkuat semangat kebersamaan, meningkatkan kemampuan kerja tim, serta membangun budaya kerja yang produktif dan berorientasi pada kinerja. Capacity building juga menjadi sarana penyegaran bagi pegawai agar mampu menghadapi dinamika tugas dan tuntutan organisasi yang terus berkembang.
Pada hari terakhir, rapat kerja ditutup dengan pembahasan rencana tindak lanjut (RTL) sebagai bentuk komitmen konkret atas hasil evaluasi dan perencanaan yang telah disepakati. Direktur bersama jajaran pimpinan menegaskan bahwa seluruh rekomendasi dan kesepakatan dalam rapat kerja ini harus ditindaklanjuti secara konsisten dan bertanggung jawab di masing-masing unit kerja.(*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |