https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Mahasiswa POLINEMA Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Jeruk

Kamis, 25 Agustus 2022 - 21:11
Mahasiswa POLINEMA Produksi Bioetanol dari Limbah Kulit Jeruk Mahasiswa POLINEMA produksi bioetanol dari limbah kulit jeruk. (FOTO: Dok. Humas POLINEMA for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Tiga mahasiswa Jurusan Teknik Kimia POLINEMA melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) melakukan riset produksi bioetanol dari limbah kulit jeruk.

PKM-RE adalah program kreativitas mahasiswa yang mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai konsep riset yang benar.

Tim yang dibimbing oleh Khalimatus Sa’diyah, ST., MT. ini terdiri dari -Rizki Bagus Maulana dan Prasasti Valentina Gustama dari Prodi D-III Teknik Kimia serta Syayyidah Fatimatuz Zahro dari Prodi D-IV Teknologi Kimia Industri.

“Kegiatan ini kami lakukan pada 13 Juni – 30 September 2022 yang berlokasi di Laboratorium Bioproses, Laboratorium Kimia Organik, dan Laboratorium Analisis Instrumental POLINEMA,” kata Rizki Bagus Maulana.

Mahasiswa-POLINEMA-2.jpg

Tim ini melakukan riset produksi bioetanol dengan menggunakan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF). Metode SSF merupakan kombinasi antara proses hidrolisis secara enzimatik menggunakan enzim selulase Trametes versicolor dan proses fermentasi gula menjadi bioetanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae yang dilakukan secara simultan.

Produksi bioetanol dari kulit jeruk memanfaatkan enzim selulase Trametes versicolor sebagai biokatalisator dan proses hidrolisis enzim. Berlimpahnya limbah kulit jeruk peras di wilayah Kota Batu dan Kota Malang menjadi latar belakang tim ini melakukan riset.

Kulit jeruk memiliki kandungan senyawa lignoselulosa seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Tingginya kandungan selulosa pada kulit jeruk menjadikan kulit jeruk sebagai bahan baku berpotensial dalam pembuatan bioetanol generasi kedua.

“Kami melakukan proses konversi biomassa yang mengandung lignoselulosa pada kulit jeruk dan terdiri dari tiga tahapan utama yaitu pretreatment, hidrolisis selulosa dan hemiselulosa menjadi gula sederhana, serta fermentasi gula sederhana menjadi produk bioetanol,” jelas Prasasti Valentina Gustama.

Mahasiswa-POLINEMA-3.jpg

Proses pretreatment bertujuan untuk menghilangkan sisa lignin yang dapat menghambat kinerja enzim, sehingga akan mempermudah dalam proses hidrolisis serta fermentasi.

Salah satunya, yaitu dengan bantuan dari jamur Trametes versicolor yang efektif dalam mendegradasi lignin.

Proses produksi bioetanol dilakukan dengan menggunakan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF).

Metode SSF merupakan kombinasi antara proses hidrolisis secara enzimatik menggunakan enzim selulase Trametes versicolor dan proses fermentasi gula menjadi bioetanol menggunakan Saccharomyces cerevisiae yang dilakukan secara simultan.

Selain membantu mengurangi limbah kulit jeruk, produksi bioetanol ini juga membantu pedagang es jeruk peras mengurangi biaya retribusi limbah.

“Hasil riset dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut serta berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Produk bioetanol dari kulit jeruk juga dapat menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan,” kata Syayyidah Fatimatuz Zahro.

Menurut Khalimatus Sa’diyah, ST., MT. produksi bioetanol merupakan sumber energi terbarukan yang pemanfaatannya sangat luas. Banyak kajian yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi bioetanol, salah satunya adalah bahan baku.

“Penggunaan kulit jeruk merupakan salah satu langkah konkrit untuk menambah nilai guna limbah menjadi bioetanol. Semoga ke depan penelitian ini bisa dikembangkan sehingga didapatkan yield bioetanol yang tinggi,” tutupnya. (*)

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.